Jakarta Jadi seorang designer, inovasi tak pernah lepas dari sosok Virgil Abloh. Kesuksesan brand OFF WHITE miliknya saat ini adalah bukti jelas dari otak design-nya yang makin diakui. Menghadirkan segala rancangan ready to wear dengan signature garis-garisnya yang sekilas mengingatkan pada markah jalan, Virgil Abloh membawa motif garis ke tingkat lebih trendy. Jatuh cinta dengan salah sepatu legendaris Nike Air Jordan, Virgil Abloh dengan semangat mengiyakan ajakan Nike untuk berkolaborasi Oktober 2016 lalu. Bukan kolaborasi menciptakan jenis sepatu sneakers baru, namun Virgil Abloh memberi sentuhan khas gayanya dalam merekonstruksi 10 model sepatu ikonik dari masa ke masa keluaran Nike.
Advertisement
Sebagai seorang direktur kreatif, DJ, dan perancang, Virgil Abloh berkreasi dengan melakukan berbagai proses kreatif, menulis ulang aturan fashion, dan desain serta menyuntikkan humor dan elemen DIY ke dalam proses kolaborasi bersama Nike ini. Sebagian besar keputusan kreatif dalam membuat ide awal setiap sepatu memakan waktu tiga jam pertama, sedangkan proses iterasi memakan waktu dua sampai tiga hari. No wonder, karena hasil akhir dari setiap rancangan sungguh elok dengan gaya urban penuh signature style sang designer.
Kesepuluh sepatu itu terbagi menjadi dua tema. Yang pertama, "REVEALING," dirancang dengan simple untuk menyocokan gaya casual. Berbagai elemen tambahan direkonstruksi dan dipotong tangan (langsung oleh Virgil Abloh dengan pisau X-ACTO). Rangkaian sepatu ikonik yang masuk kedalam tema Revealing, diantaranya adalah Air Jordan I, Nike Air Max 90, Nike Air Presto, Nike Air VaporMax dan Nike Blazer Mid.
Yang kedua, “GHOSTING", rancangan ini terlihat lebih ekstra dengan bagian atas yang tembus pandang, serta penyatuan siluet kedua bahan sepatu sendiri dengan bahan tambahannya. Rangkaian sepatu ikonik yang masuk kedalam tema Ghosting, diantaranya adalah Converse Chuck Taylor (ya, Converse merupakan perusahaan yang memiliki Nike), Nike Zoom Fly SP, Nike Air Force 1 Low, Nike React Hyperdunk 2017 dan Nike Air Max 97.
Untuk proyek kolaboratif ini, Virgil Abloh memperoleh inspirasinya dari era 90an. Berbagai teknik rekonstruksi seperti menonjolkan busa di dalam setiap lidah masing-masing sepatu (dan memindahkan label Nike mereka), memindahkan penempatan Swoosh (dan terkadang menjadikannya lebih besar) dan menambahkan beberapa warna melalui tab oranye (di berbagai area masing-masing sepatu), menciptakan rancangan sepatu ikonik dengan gaya artistik sang designer. Meskipun desainnya terlihat rumit, Virgil Abloh mengatakan bahwa ia benar-benar menginginkan proses ini untuk membuat si pemakai lebih berani bereksplorasi dalam gaya dan tampilan.
Beberapa elemen design dalam hasil kolaborasi ini memang kental unsur DIY, membuat kita ingin melakukan rekonstruksi yang sama untuk sepatu sneakers kesayangan, nggak sih?
(Photo : exclusive)