Jakarta Sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, deretan protes seolah membanjir dari women's march di hari yang bertepatan dengan hari pelantikannya, sampai protes dari jejeran selebriti melalui media sosial. Tak terhenti disitu saja, kini dari industri fashion, deretan fashion designer turut menyuarakan protesnya - dalam ranah fashion tentunya. Tak hanya T-shirt “We all should be feminist” keluaran Dior yang tengah menjadi pusat perhatian para fashionista, beberapa designer dan rumah mode lainnya seperti Christian Siriano, Prabal Gurung dan Public School, juga dengan lantangnya menyerukan suara berujung protes dengan mengeluarkan rancangan t-shirt (dan beberapa aksesori) dengan teks berupa seruan-seruan penuh semangat pesan politik yang halus.
Advertisement
Mengaku terinspirasi dan bahkan ikut turun ke jalan berpartisipasi pada Women’s March in New York beberapa 21 Januari lalu,Prabal Gurung, perancang busana yang juga seorang imigran asal Nepal merasakan emosi yang sangat kuat pada gerakan tersebut dan tidak mau tinggal diam, lalu dengan bangga memamerkan rancangan beberapa t-shirt dengan teks-teks strongly fashionable pada New York Fashion Week kali ini. Model yang yang dipercaya untuk mengenakan t-shirt dengan pesan lantang tersebut pun tak main main. Dari Bella Hadid dengan t-shirt bertuliskan “The Future Is Female”, dan a plus size model Candice Huffine dengan t-shirt bertuliskan “Our Minds, Our Bodies, Our power”.
In a fashion way of course, tak hanya Prabal dan Dior yang berani menyuarakan aksi protes melalui fashion, Public school dengan t-shirt “Feminist AF” serta Christian Siriano dengan t-shirt “People are People” berwarna hitam kuat juga terlihat pada perayaan NYFW 2017 ini. Seolah total menyerukan protes seputar isu politik yang terjadi. Kehadiran t-shirt dengan pesan politik ini membantu membuka mata dunia melalui fashion agar sadar akan kemelut isu sosial yang tengah terjadi di antara kita.
(Photo Courtesy of Vogue)