Jakarta Karya-karya Kain Indonesia yang dipersembahkan melalui konser musik dan amal oleh NES yang menghadirkan musisi-musisi terbaik tanah air serta alunan indah angklung dari ISDI malam tadi menampilkan perjalanan 2 tahun berkayra dari Helen Dewi Kirana. Apresiasinya terhadap kain Indonesia seperti Shibori dan Piring Selampad merupakan inspirasi yang datang dari perjalanannya di pesawat Bali-Jakarta. Ia terinspirasi untuk berkarya dalam alunan lembut kain yang membentuk warna-warna indah dan gemulai untuk perempuan Indonesia maupun internasional.
NES diilhami dari makna “keajaiban” yang memberikan filosofi kebahagian dan keajaiban yang dilahirkan dari produk kain lokal, dengan harapan agar dapat memancarkan bahagia bagi setiap orang menurut Helen Dewi Kirana. Kecintaannya terhadap musik pun dituangkan kedalam pagelarannya bersama Raya Indonesia Orchestra yang mengiringi lagu-lagu yang dilantunkan oleh Chicha Koeswoyo, Paquita Widjaja, Bonita, serta lantunan lagu “What a Wonderful World” oleh In Harmonia Progressio Tenores yang berkolaborasi oleh Harpanist Indonesia terbaik, Maya Hasan.
Advertisement
Salah satu highlight event ini adalah penampilan angklung yang sangat apik oleh anak-anak dari Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI) yang berlatih selama 4 bulan untuk pementasan di konser amal ini dan berbuah standing applause yang bergemuruh dari para undangan.
Lelang Stola NES yang dilukis oleh Mala de Maladi ditutup diangka Rp12.000.000,- dengan motif Burung Kakatua Raja menjadi pilihan karena warnanya yang hitam dan merupakan warna favorit dari sang pelukis. Cat air merupakan salah satu teknik yang digunakan karena reaksi yang ditimbulkan setelah dituangkan kedalam kertas sangat mengagumkan.
Hasil dari pelelangan Stola NES Burung Kakaktua ini diarahkan untuk mengembangkan departemen musik di sekolah ISDI. Baju dan kain yang dijual langsung pada saat acara juga sold out, situasi yang biasa terlihat di event-event yang diadakan oleh NES.