Jakarta Butuh waktu 3 tahun lamanya bagi Julie Paskal untuk menyadari bahwa mendalami ilmu arsitektural bukanlah bidangnya. Akan tetapi selalu ada rencana B baginya. Fashion menjadi daya tarik yang pernah ia pendam. Kemudian ia pun melanjutkan studi di bidang tersebut selama 6 tahun. Begitu lama belajar, di tahun 2010 lalu, desainer asal Ukraina ini mantap membangun label bernama “Paskal”.
Advertisement
Menggabungkan apa yang pernah ia pelajari soal bentuk dan ruang di studi arsitekturalnya dengan pemahaman pembuatan pola pakaian membuat gaya desain Julie Paskal unik. Siluet bernuansa feminin dengan sentuhan volume yang tegas kini menjadi ciri khas.
Bakatnya ternyata diperhatikan banyak pihak hingga Julie Paskal dapat mengikuti dan memenangkan kompetisi LVMH Prize 2 tahun lalu. Setelah resmi mendapatkan tempat di Paris Fashion Week, kini desainnya tak lagi berada di bawah bayang-bayang. Paskal telah menjadi “the brand to watch” berkat lirikan para fashion buyer yang menginginkan karya Julie Paskal ada di dalam department store mereka. Sebut saja Nordstroms dan online retailer terbesar, Net-a-porter.
Kini tugas Julie hanya tinggal satu, mencari publicist yang bisa membawa desainnya dipakai oleh sederet bintang papan atas Hollywood.