Jakarta Kemunculan Gabriela Hearst pertama kali di ranah fashion terjadi satu tahun lalu. Ia memamerkan koleksi perdananya di New York Fashion Week. Sebuah koleksi dengan desain minimalis berstruktur, layaknya pakaian kerja moderen yang disukai perempuan pecinta fashion di manapun. Jika dilihat, what makes her so special? Katakan sudah banyak desainer yang mengedepankan desain minimalis. But why? Masa kecil Gabriela Hearst-lah membuat kariernya saat ini begitu matang.
Advertisement
Gabriela Hearst, far left, winning the International Woolmark Prize US Regionals
Ia besar di peternakan di Uruguay. Desainnya selalu mengenakan wool dan dari masa kecilnya itu ia banyak belajar. Saat pindah ke New York 15 tahun lalu untuk menjajal sekolah akting (yang ternyata bukan pilihan tepat untuknya). Agar Sang Ayah setuju dengan jurusannya itu, ia ingin membiayai dirinya sendiri lalu menjadi seorang fashion assistant di sebuah butik. Siapa sangka, lewat pekerjaan tersebut ia baru mengetahui bahwa mendesain adalah passion-nya.
Setelah menikah, ia mantap berkarier sebagai seorang fashion designer. Sambil menjalankan bisnis warisan ayah di Uruguay, mengurus keluarga, dan anak-anak, ia meluncurkan lini di bawah namanya “Gabriela Hearst’. Karakter utama desainnya minimalis namun digabung material khas peternakan (dari pemakaian wool, sutera, dan cashmere) dan model dinamis yang terinspirasi kota metropolitan New York.
Baru-baru ini ia juga mencuri perhatian di New York Fashion Week saat memamerkan koleksi musim panas yang akan dirilis awal tahun depan. Para perempuan profesional, inilah desainer yang layak menjadi andalan dan inspirasi tak terbatasmu saat berpakaian.