Jakarta “An ultimate dream come true. I am beyond humbled,” ungkap Gigi sambil memperlihatkan wajahnya pada sampul depan majalah Vogue Amerika. Bagi seorang supermodel, aktris, dan public figure, Vogue adalah kitab suci fashion. Wajahmu terpampang di situ, otomatis statusmu berubah menjadi seleb A-list. Namun, bukan itu yang Gigi Hadid incar sejak awal.
Advertisement
Ia memang bercita-cita mengikuti jejak karier sang Ibunda, Yolanda Hadid, menjadi seorang model. Bukan sebuah langkah yang mudah baginya. Ia kerap diminta mengurangi beberapa kilogram bobot tubuh karena dinilai terlalu gemuk. Gigi Hadid sempat menangis. Tapi ia tidak menyerah. Terpilih untuk berjalan di runway Victoria’s Secret tahun lalu menjadi sebuah pembuktian. Kini, siapapun yang pernah menolak Gigi Hadid boleh malu, here she is, conquering the world. Gigi Hadid akhirnya dipilih Anna Wintour untuk tampil perdana di sampul majalah yang ia pimpin.
Namun Gigi tidak sendiri. Ia ditemani Ashton Eaton, seorang gold medalist cabang atletik. Di dalamnya, Gigi berpose bak seorang atlet. Lompat tinggi, berlari, mengikuti gerakan Ashton. Mario Testino menjadi fotografer yang mengambil momen-momen tersebut.
Kendall Jenner sendiri, sahabat dan juga saingan Gigi di industri modeling, belum sempat mendapat kesempatan ini (hampir, tapi baru di edisi sisipan Vogue). Tentu langkah Gigi Hadid ini adalah sebuah lompatan besar, bukan?