Jakarta Jauh sebelum era fotografi street style dimulai, Bill Cunningham telah menjajal profesi ini di masa Perang Dunia ke-2. Berpuluh-puluh tahun lalu, dengan menggunakan sebuah kamera Brownie, Bill Cunningham sudah tertarik dengan para perempuan berpakaian stylish yang berlalu lalang di jalan. “It’s been my hobby all my life. I could never concentrate on Sunday services because I’d be concentrating on women hats,” ujarnya. Sesuatu yang tak banyak orang tahu, Bill juga sempat menjajal karier sebagai seorang desainer pembuat topi (bahkan ia masih membuat topi-topi unik hingga sekarang sampai sebelum ia meninggal).
Namun fotografi tetaplah hidupnya. Di usia 19 tahun ia hijrah ke New York City dari kota kelahirannya di Boston. Menurutnya, waktu terbaik yang pernah ia miliki adalah saat ia bersama dengan kamera kesayangannya. Esensi fashion tak hanya terjadi di atas panggung runway. Bill Cunningham dengan gamblang menyatakan bahwa street style seperti bumbu yang hilang dari sebuah tren mode, jika hanya mengandalkan fashion show semata.
Advertisement
Kemudian Bill Cunningham bekerja untuk The New York Times, di mana ia mulai mengabadikan foto-foto bidikannya. Bill paling sering membidik para perempuan stylish di kawasan 5th dan 57th Avenue sejak era 70-an. Namun, ia mengincar perempuan yang gayanya unik, berkarakter jelas. Satu hal yang membuat karya Bill berbeda adalah ketika ia memotret, ia berpura-pura tidak mengenal obyek fotonya. Bahkan ia tak tertarik memotret selebriti. Baginya, permainan layer pada pakaian adalah hal yang lebih menarik. Simak sedikit dinamika kehidupan Bill semasa hidup lewat akun Instagram salah satu karyawannya @workforbillc di mana terlihat Bill masih mengecek langsung semua foto-foto street style yang akan dicetak.
Bill Cunningham tetaplah Bill Cunningham. Ia sudah menjadi laki-laki yang tidak asing duduk di barisan terdepan fashion show dan bergaul karib dengan Anna Wintour. Sayang, ia harus tiada di usia 87 tahun setelah menderita stroke pekan lalu. Selamat jalan, Bill! Kami tak mungkin melupakan karya hebatmu sepanjang masa.