Jakarta Saya baru saja membaca sebuah artikel menarik yang diterbitkan oleh Antidote Magazine belum lama ini. Bahasannya adalah mengenai pengaruh Instagram bagi industri fashion. Dari paragraf pertama hingga akhir tinjauan mereka, saya jujur terbawa oleh cerita ini. Bagaimana hampir semua faktanya membuat saya menganggukkan kepala. Setuju, bahwa industri fashion memang kini disetir oleh media sosial satu ini.
Salah satu fakta yang dijabarkan mengatakan bahwa kini para fashion designer tak hanya membuat koleksi yang indah di layar kamera saja, tapi juga di layar smart phone. Alasannya, sudah pasti karena setiap tamu undangan yang hadir di sebuah fashion show setidaknya membawa smart phone mereka. Klik, klik, klik, kemudian di-upload. Ratusan like muncul seketika dan di situlah semua orang bahkan para awam fashion pun tahu “there’s a collection from this and that designer that looks like this.” Nama desainer tersebut otomatis santer.
Advertisement
Fakta menarik lainnya, para model juga seperti dituntut untuk aktif di Instagram. Para fashion designer sangat memperhatikan hal tersebut. Sekali model tersebut mengunduh satu foto backstage, let say jika ia adalah Kendall Jenner, dengan follower fantastis yang hampir 60 juta, bayangkan bagaiman hype yang didapat oleh desainer tersebut.
Dua narasumber Antidote Magazine saat itu, Eva Chen, yang kini berprofesi sebagai Head of Fashion Partnership di Instagram dan BryanBoy, fashion blogger yang juga sangat berpengaruh di sosial media lewat 600 ribu follower di Instagram. Percakapan mereka penuh intrik, segelintir tanya jawab yang mengundang pembacanya untuk penasaran.
“Instagram membantu saya mengembangkan suara dan estetika, khususnya dalam hal pekerjaan,” ungkap Eva Chen kepada lawan bicaranya. Ia pun mengakui Instagram juga telah mengubah caranya berbelanja. Eva menyebutkan kalau ia adalah follower dari Leandra Medine. Saat ia melihat celana jeans Leandra dan ada tag di sana, ia langsung menuju ke akun penjual jeans tersebut. Well, the same thing happens to us too, right?
“Instagram juga membantu saya mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia ini dan apa yang baru seputar dunia fashion. Gaya berbelanja saya juga berubah, kalau saya melihat sudah ada fashion influencer yang pakai barang tertentu, saya akan berpikir ‘well, they already have it’,” ujar BryanBoy.
Sekarang ini, tanpa disadari, hanya Instagram (di samping Facebook dan mungkin Path, Instagram memang punya sisi visual yang lebih menarik, which is manusia lebih cenderung melihat gambar dibanding tulisan), yang secara berkala terus kita cek. Bangun tidur sampai ke jam tidur lagi, tidak tahu sudah berapa kali kita membuka aplikasi Instagram. Tidak heran jika banyak industri yang berpengaruh. Bisa jadi tak hanya fashion saja. Anything!
Credit title: magazineantidote.com