Jakarta Paul Andrew menjejakkan kaki di kota Jakarta, waktunya singkat hanya 24 jam. Mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengannya, tentu tak akan kami lewatkan. Ia adalah desainer sepatu asal Inggris yang membangun bisnisnya di kota New York, memenangkan penghargaan fashion bergengsi di tahun 2014 dan kini menjadi salah satu uprising designer yang desainnya sangat mencuri perhatian. Mari simak wawancara kami dengannya berikut dan temukan tips bermanfaat soal sepatu from the one and only, Paul Andrew.
FIMELA (F): Hi, Paul, bisa diceritakan bagaimana perjalanan kariermu setelah memenangkan CFDA di tahun 2014?
Advertisement
Paul Andrew (P): Waktu itu saya adalah desainer Inggris dan desainer sepatu pertama serta brand paling muda yang memenangkan CFDA. Semua berubah setelah penghargaan tersebut, brand saya menjadi lebih global dan orang mulai memperhatikan apa yang saya lakukan. Lewat CFDA pula saya bertemu dengan mentor saya, yaitu Tory Burch yang banyak membantu dan sharing soal bisnis fashion. Saya sangat bangga dengan pencapaian tersebut.
F: Lalu koleksi kamu sekarang esklusif ada di On Pedder. Boleh bercerita tentang koleksi dan darimana inspirasinya?
P: Ini adalah musim pertama saya berkolaborasi dengan On Pedder di mana saya sangat senang karena On Pedder jelas memiliki kepekaan dalam memilih desain. Koleksi saya setiap musimnya selalu terinspirasi dari kota-kota dunia. Untuk musim semi kali ini saya terinspirasi perjalanan saya di kota Hongkong tahun lalu. Arsitektur kota Hongkong yang modern namun tetap tradisional lewat budayanya begitu menarik. Saat saya kembali ke New York, saya pun menonton film Hongkong “In The Mood for Love” arahan Wongk Kar-wai di mana para aktrisnya memakai cheongsam. Itulah mengapa koleksi kali ini banyak menggunakan detail dan motif yang biasa ada pada cheongsam.
F: Mungkin nggak lewat perjalanan kali ini ke Jakarta, suatu saat nanti kamu juga membuat koleksi yang terinspirasi dari kota ini?
P: Ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi Jakarta. Namun saya sempat datang ke Bali beberapa waktu lalu dan sangat terinspirasi dengan candi-candi di sana, orang-orang yang sangat ramah, dan fakta bahwa mereka selalu memakai sarung kemanapun. Bisa jadi inspirasi saya nantinya berasal dari sarung tersebut.
F: Jika bisa mendeskripsikan desain kamu dalam 1 kata. Apa yang paling tepat?
P: Sulit untuk mendeskripsikannya dalam 1 kata saja. Boleh saya memilih 3 kata? Saya rasa chic, elegant dan joyful.
F: Last but not least, ada tips buat para perempuan yang ingin membeli sepatu?
P: Sayangnya banyak perempuan yang saat ingin berbelanja sepatu cuma mencoba di satu kaki saja. Hal ini karena ukuran antara kaki kiri dan kanan tidak sama. Coba pakai di dua kaki dan berjalanlah mengelilingi butik. Namun biasanya butik selalu memakai karpet, coba untuk berjalan di atas permukaan yang berbeda jadi kamu bisa merasakan rasa yang sebenarnya saat berjalan di jalanan.
Well, thank you very much for the inspiring interview session!