From Stockholm to Jakarta: H&M is Ready to Conquer Indonesia!

Siapa sih yang belum pernah dengar brand ini? 90% yang ditanya pasti mengangguk mengenali.

H&M bisa dibilang adalah salah satu brand yang paling dicari di dunia. Fashionista dunia seperti Alexa Chung, Anna Dello Russo (yang juga sempat berkolaborasi dengan H&M), blogger Leandra Medine, terkenal sering memadukan koleksi couture mereka dengan fashion item pilihan dari H&M. Di Indonesia sendiri, H&M sudah memiliki tempat di hati para penggemar dan pemerhati fashion, dengan pilihan fashion items dari yang basic seperti t-shirt dengan bahan katun yang nyaman, aksesori, sepatu, dan tas sampai trend line H&M yang mengusung gaya fashion terbaru untuk perempuan, laki-laki dan anak-anak serta bayi.

That’s why saat diajak untuk mengunjungi pusat-nya H&M banyak pertanyaan dan titipan (barang) ditujukan pada saya. Apalagi, FIMELA.com diberikan waktu untuk ngobrol langsung dengan CEO H&M, Karl-Johan Persson plus tim inti yang menggawangi H&M seluruh dunia.

H&M sudah ada di 51 negara dan memperkerjakan sekitar 104.000 karyawan. Toko pertama H&M dibuka di Vasteras, Swedia pada tahun 1947, dan pada pertengahan tahun 2013 mencapai 3000 toko di seluruh dunia.

Pertanyaan pertama dari FIMELA.com adalah; “Why now, why not 5 years ago?” The charming CEO smiled before he answered, “Well, sebenarnya kami punya rencana pengembangan yang cukup ambisius, yaitu 10-15% setiap tahunnya. Cukup banyak dan kami belum bisa memuaskan semua pasar secara bersamaan, so we have to take it step by step. Dan yang paling penting bagi kami, bisa memberikan kualitas terbaik untuk para pembeli termasuk dengan memilih lokasi yang terbaik. Dari awal saat kakek saya memulai perusahaan ini, mengembangkan bisnis itu penting, but we always want the best location. Kalau belum menemukannya, kami memilih untuk menunggu. Indonesia sudah jadi perhatian kami selama beberapa tahun, dan setelah menemukan lokasi yang tepat (toko pertama H&M akan dibuka di Gandaria City di bulan Oktober ini), partner yang bagus, good rent condition, so we are sure.”

H&M memang baru akan buka di Jakarta, tapi untuk sebagian orang Indonesia yang suka belanja, sudah sangat familiar dengan brand ini. Nggak tanggung-tanggung saat lagi mampir ke negara tetangga atau liburan keluar negeri, pasti toko H&M jadi salah satu tujuan. Saat saya menyampaikan ini kepada Karl-Johan, ia menggangguk senang, “Penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang, merupakan pasar yang besar, serta banyaknya keinginan untuk membawa H&M ke Indonesia merupakan fakta yang menyenangkan bagi kami. Tapi tetap saja, every new market is a new challenge. We’re always humble before entering new market because customer’s taste are very various and we got competition with different set of competitors. It’s a complex market, it’s a big market, it’s a new market, jadi kita tidak akan pernah pasti akan reaksi yang (nanti) didapat. Tapi pada saat yang sama kami cukup percaya diri bahwa kami akan membawakan sesuatu yang baru untuk pasar Indonesia, sesuatu yang menyenangkan dan bagus untuk Indonesia dan para pembeli, so hopefully we’ll get a good feedback.”

Dengan ekspansi yang mencapai 10-15% dan dengan 51 negara yang sudah tercapai, H&M masih terus mencari negara atau sasaran baru. Menurut Karl-Johan Persson, pengembangan H&M secara global akan lebih luas lagi, dan salah satu pasar yang menarik adalah Indonesia. Dengan besarnya Indonesia, banyaknya kaum muda dan tingginya ketertarikan akan fashion, perekonomian yang terus berkembang, Indonesia merupakan negara tujuan untuk H&M Hennes & Mauritz AB sebagai grup retail dan berbagai perusahaan lainnya. “I’m not saying this because you’re from Indonesia, but (Indonesia) definitely one of the most interesting markets in the world. The size, the growth, the fashion interest, the youth. Super interesting,” aku CEO yang baru berusia 38 tahun ini.

Yang harus dicatat, H&M bukan hanya untuk kaum muda saja atau peminat fashion, tapi untuk semua orang yang menginginkan kualitas yang terbaik serta harga yang terjangkau. Indonesia juga menarik, karena bukan aging population, seperti Eropa. Mengutip Karl-Johan, “It’s definitely a great place for today (business) and would be better in 20 years for now.”

Satu hal yang menarik untuk diketahui dari H&M adalah, mereka tidak memiliki pabrik sendiri, tapi bekerjasama dengan sekitar 700 supplier di seluruh dunia. “Production is not our core business. Other people know it better than us. Yang kami lakukan adalah mendesain, dan berusaha untuk memberikan kepada pembeli great fashion, good quality, great price. And develop stores, that’s our business.”

H&M memiliki value yang bisa diacungi jempol, yaitu fashion in sustainability atau ketahanan dalam jangka panjang. Fashion adalah bentuk dari ekspresi diri, dan H&M berusaha untuk jadi bagian dari konsep tersebut. Para pembeli H&M bisa menciptakan personal style dari produk-produk fashion H&M dan diharapkan bisa terus memakai item tersebut selama mungkin. Ide bisnis H&M adalah menawarkan fashion dan kualitas dengan harga yang terbaik (terjangkau). Sustainability merupakan konsep yang penting di dalam ide bisnis tersebut, dan ini berhubungan erat dengan program yang juga dimiliki oleh H&M yaitu Concious (we will share more about this). Value sustainability dan Concious juga diterapkan pada seluruh supplier yang bekerjasama dengan H&M. Visinya adalah segala proses produksi yang dilakukan haruslah dilaksanakan dengan cara yang bisa menjaga keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi.

“We always want to give back to the customers. Kalau kami lebih efisien dalam bisnis maka bisa memberikan kualitas yang terbaik, harga yang terbaik. Jadi impian kami adalah untuk menjadi lebih baik, terus memperbaiki diri dan semoga satu hari nanti, semua orang dari segala penjuru dunia bisa punya kesempatan (untuk) mendapatkan H&M. “

“We always want to give back to the customers..."

Karl-Johan sendiri mengaku kalau ia tumbuh dewasa dengan H&M. Obrolan saat sarapan pagi dengan sang kakek dan ayahnya seputar H&M membuat dia selalu ingin tahu lebih banyak. Sewaktu masih remaja, this humble man also worked at the store, mengerjakan logistik, produksi, mengunjungi para supplier di India, Banglades, Hong Kong, China. Sebelum menjadi CEO H&M, Karl-Johan juga bertanggungjawab untuk COS (salah satu brand milik H&M Hennes & Mauritz AB).

Dalam jangka panjang, menurut Karl-Johan, ia mengembangkan H&M lebih luas lagi secara global, menciptakan lapangan pekerjaan di seluruh dunia, mengembangkan bisnis online. Dan juga agar H&M bisa jadi contoh atau pemimpin dalam inovasi, sustainability dan tentunya great fashion. Ke depannya, diharapkan juga upcycling baju-baju bekas akan jadi standar di industri fashion, para pekerja pabrik (supplier) bisa mendapatkan standar gaji serta kondisi kerja yang lebih baik, mencari cara agar bisa memproduksi pakaian yang ramah lingkungan dan para konsumen di seluruh dunia bisa tampil gaya dengan sustainable fashion. And that H&M has played its part on this journey.

Saat ditanya apakah punya strategi khusus untuk Indonesia, menurut Karl-Johan, strategi yang H&M miliki pada dasarnya sama dan diaplikasikan di seluruh negara. “We have the same business idea and will apply the same idea in Indonesia, yaitu menawarkan range fashion yang luas yang mencakup ladies wear, menswear, kids wear, remaja, dengan gaya yang berbeda-beda with good quality and affordable price. Jadi itu adalah strategi dasar yang kami miliki ditambah dengan kultur perusahaan H&M, kami berusaha untuk mencari tim yang cocok dengan value dasar H&M.” Langkah selanjutnya adalah berkomitmen membuka tiga toko dalam waktu dekat, dan jika berjalan dengan lancar, maka kemungkinan untuk mengembangkan dalam konteks yang lebih luas di Indonesia bisa terjadi, dengan banyaknya penduduk Indonesia, terutama di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

“Salah satu hal yang membanggakan adalah saat membuka toko (market) baru. Seeing the excitement, people lining up, but not only the opening effect. Melihat toko-toko yang ada, melihat para pembeli berbelanja, mengantri dan menyukai barang yang mereka beli,” Karl-Johan menutup pembicaraan. Setelah pembukaan H&M pertama di Gandaria City, 5 Oktober 2013 ini, akan dilanjutkan dengan Pondok Indah Mall 1, 9 Oktober 2013 dan the Indonesia’s flagship store di Grand Indonesia pada awal tahun 2014.

Psst, FYI, ada program khusus lho, H&M akan menyediakan voucher belanja spesial untuk 250 pengunjung pertama! Yes, you read it right! Voucher belanja senilai 1 juta Rupiah untuk pengunjung nomer 1; Rp350.000,- untuk nomer 2-20 dan Rp200.000,- bagi pengunjung nomer 21-250. WOW!

So, are you excited, yet, Fimelova? We surely can’t wait for October to come!