Sukses

Fashion

Evolusi Tanpa Henti Yves Saint Laurent

Next

Berterimakasihlah kepada Yves Saint Laurent, kini perempuan bisa tampil memukau dalam balutan tuxedo maupun dress berpotongan simpel. Yves hadir memadukan gaya maskulin dan feminin untuk tampil stunning. Selain itu selebriti Biana Jagger pun memakai desain YSL suit berwarna putih pada pernikahannya dengan Mick Jagger. Beragam inspirasi ia dapatkan mulai dari penari balet Rusia, Maia Plistskaia hingga tampilan tribal ala Afrika.

Next

Saatnya mengenali lebih dalam Yves Henri Donat Matthieu Saint yang lahir di Oran, Algeria. Semasa kecil ia sudah menunjukan kecintaannya terhadap dunia fashion dengan mendesain dress untuk kakak dan ibunya. Keterlibatannya di dunia fashion berawal dari Young Fashion Desainer Competition pada tahun 1954 yang selenggarakan oleh International Wood Secretariat. Yves mengirimkan tiga sketsa cocktail dress dan berhasil menjadi juara satu. Setelah itu ia sempat bertemu dengan Michel de Brunhoff, Editor in chief majalah Vogue Prancis. De Brunhoff  tertarik dengan kemampuan mendesain Yves setelah melihat hasil sketsanya. Ia menyarankan Yves untuk menjadi seorang fashion desainer. Yves pun mengikuti passion-nya untuk mendalami dunia fashion. Ia mendaftarkan dirinya bersekolah di Chambre Syndicale de la Haute Couture, Paris. Dimana ia belajar mengenai industri haute couture. Di tahun yang sama Yves mencoba mengikuti kompetisi yang sama dan kembali menjadi pemenang. Ia pun berhasil mengalahkan temannya asal Spanyol, Fernando Sánchez dan seorang murid asal Jerman, Karl Lagerfeld.

Next

 

Setelah kelulusan, Yves kembali menemui De Brunhoff yang memperkenalkan dirinya kepada Christian Dior. Dior tertarik dan kagum dengan hasil sketsa Yves hingga langsung mempekerjakannya. Di tahun pertama bekerja , Yves hanya terlibat dalam mendekorasi studio dan mendesain aksesori. Namun di sela-sela pekerjaannya ia tetap membuat sketsa untuk busana haute couture Dior.

 Setelah wafarnya Christian Dior, Yves menjadi head desainer Dior pada usia 21 tahun. He was the world’s youngest couturier! Ia memberikan sentuhan baru rumah mode Dior, lalu mengganti semua aksen busana perempuan yang pada masa itu harus tampil prima dengan shoulder pads, tulle hingga korset. Yves menampilkan koleksi Spring pertamanya yang terkenal dengan ‘trapeze dress’, yang menyelamatkan kondisi perekonomian Dior yang sedang jatuh.

 

Next

 

Pada tahun 1961,Yves memutuskan untuk keluar dari Dior dan membuat label sendiri yang terkenal dengan nama SLP, yang tidak lama berubah menjadi YSL. Ia juga bekerja sama dengan partner hidupnya Pierre Bergé. Selama tahun 1960 hingga 1970, YSL mempopulerkan safari jaket untuk perempuan dan laki-laki. Tampilan tight pants, high boots mendominasi karyanya. Pada tahun 1966 ia memperkenalkan Le Smoking suit, yaitu tuxedo bergaya klasik yang dipadukan celana panjang. Diikuti hasil desain lainnya the reefer jacket, sheer blouse, hingga jumpsuit. Sayangnya di usia ke 71 tahun, Yves menghembuskan nafasnya untuk terakhir kalinya.

Next

 

Saat ini, rumah mode YSL telah dibeli oleh PPR Group dan mempekerjakan Hedi Slimane menggantikan Stefano Pilati sebagai creative Director. Hedi mengganti nama YSL, kembali menjadi Saint Laurent Paris untuk memberikan nuansa baru yang lebih segar pada brand tersebut. Ia pun sudah memakai nama SLP untuk meluncurkan koleksi Fall 2013. Jadi apakah Hedi Slimane akan menghasilkan revolusi fashion yang spektakuler, seperti awal YSL? Just wait

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading