Advertisement
Next
Liu Wen
Sebelum dia berjalan di panggung catwalk dunia, Liu Wen yang asal Cina ini berniat menjadi tur guide dan mengambil kuliah jurusan tourism. Ibunya yang melihat potensi anaknya ini menyarankan dia untuk mulai merubah gaya hidup dan mendaftarkan dia ke ajang pemilihan model New Silk Road World Model Contest.
Meskipun dia tidak berhasil merebut juara pertama, namun tubuh atletis dan raut wajahnya yang sangat camera friendly membuat dia dengan cepat menjadi rebutan majalah besar di Cina. Pada tahun 2007 dia berpose sebagai Karl Lagerfeld dan juga Viktor & Rolf pada majalah Cosmopolitan Cina, dari situ dia mulai mencuri perhatian para desainer internasional. Pada tahun 2008 dia mulai menjelajahi panggung catwalk di Paris dan langsung menjadi model penutup untuk show Trussardi, Burberry, C’N’C Costume National, dan Pollini.
Tahun 2009 namanya semakin meroket dan dia hampir ada di semua majalah besar seperti Elle, Marie Claire, Harper's Bazaar, Allure, i-D Interview, V magazine, W, dan Vogue. Selain itu dia juga tidak kalah dengan supermodel Eropa lainnya dan tampil pada iklan campaign DKNY Jeans, The GAP, Barneys New York, Benetton, Alexander Wang, Converse, cKone, Bergdorf Goodman, Alexander Wang, Dolce & Gabbana, dan Vivienne Tam. Di tahun ini juga Liu Wen menjadi model Cina pertama yang jalan pada fashion show Victoria’s Secret. Meskipun ini sebuah achievement besar Liu Wen masih merasa aneh dengan status barunya, apalagi dia berasa payudaranya tidak sebesar model yang lain.
Di tahun berikutnya Liu Wen tercatat sudah jalan pada 70 fashion show dan menjadi model nomor dua dengan rekor terbanyak setelah Constance Jablonski. Personality dan juga etika kerjanya yang professional membuat Estee Lauder menjadikannya salah satu model iklan mereka. Lagi-lagi Liu Wen memecahkan rekor sebagai model Asia pertama unutuk label kosmetik ini. Berhasil menduduki model nomor 6 di dunia, kami yakin dia akan terus bersinar di kancah fashion internasional dan siap menjadi pengganti Gisele Bundchen.
Advertisement
Next
Fei Fei Sun
Kulitnya yang semulus porselin, mata sipitnya dan bibir tebalnya adalah asset utama model kelahiran Shandong, Cina. Fei Fei Sun memang sudah lebih dulu memilih karir sebagai model di Cina dan sebelum go internasional dia sudah pernah muncul di majalah Elle, Marie Claire hingga jalan di catwalk Chanel di Shanghai.
Akhirnya pada tahun 2009 ia memberanikan diri untuk go internasional dan debut pertamanya adalah untuk berjalan untuk show Nathan Jende dan juga Mulberry di London. Kepiawaiannya dalam berpose dan juga bahasa tubuh yang dengan cepat beradaptasi dengan konsep foto membuat dia jadi langganan para majalah dan fotografer.
Di tahun keduanya dia sudah berhasil mencantat angka fantastis, yaitu berjalan pada 39 fashion show yang berbeda. Label 3.1 Phillip Lim, Vera Wang, Marc Jacobs, Alexander Wang, Givenchy, Valentino, dan Lanvin mempercayakan dia untuk menutup fashion show mereka. Chanel, DKNY, Louis Vuitton dan Dsquared mempercayakan wajah orientalnya sebagai ambassador iklan kampanye mereka. Mari kita tunggu sepak terjang Fei Fei Sun selanjutnya.
Advertisement
Next
Tao Okamoto
Sebelum Tao Okamoto, Ai Tominaga adalah “produk” ekspor dari Jepang yang sukses bersaing dengan para model “bule”. Kini giliran Tao Okamoto model dengan potongan rambut bulat ala mangkuk berhasil memincut Givenchy, Carolina Herrera, dan Ralph Lauren sebagai pembuka sekaligus model iklan kampanye mereka.
Memulai karir internasionalnya pada tahun 2006, Tao masuk ke dalam daftar “Rising Star” dan juga “Girl of The Moment” dari majalah Teen Vogue pada tahun 2009. Lalu di tahun yang sama majalah Vogue Jepang mengupas tuntas model ini, mulai dari menjadikan dia sebagai cover majalah hingga model untuk seluruh fashion spread-nya. Sudah tidak bisa diragukan lagi kalau sebentar lagi ada label kosmetik atau parfum yang akan menggunakan popularitas Tao Okamoto sebagai model kampanye iklan mereka.
Next
Du Juan
Diantara geng supermodel dari Asia, dia adalah yang pertama kali sukses merambah dunia fashion internasional dan mendapat julukan “The world's first international Chinese supermodel”. Tadinya Du Juan bercita-cita menjadi penari profesional aliran klasik ballet. Dia sudah menjalani pelatihan selama 9 tahun di akademi prestisius Shanghai Academy of Dance, lalu karena kelewat tinggi dia sangat susah mendapatkan partner dansa dan akhirnya memutuskan untuk menjadi model.
Berhasil menjadi juara dua pada ajang Ford Supermodel Of The World, Du Juan memulai debutnya pada tahun 2006 sebagai pembuka dan penutup fashion show Valentino, Jean Paul Gaultier, Roberto cavalli, dan Chanel. Di tahun yang sama ia juga berhasil menjadi model asia pertama yang menjadi cover majalah Vogue Paris bersama Gemma Ward hasil jepretan Mario Testino. Mulai dari sini dia menjadi rebutan para high end label untuk menjadi model kampanye mereka, sebut saja Louis Vuitton, Roberto Cavalli, Gap, Swarovski, United Colors of Benetton, Yves St. Laurent, Giorgio Armani, Esprit, Anna Sui, Uniqlo, David Yurman dan Yue Sai, lini kedua label L'oreal di Cina.
Selain modeling dia juga pernah muncul pada video klip Jacky Cheung yang berjudul "Double Trouble". Kemudian dia juiga pernah melansir label kosmetik yang mengandung esensi emas 24 karat bersama Camilla Akrans. Jika sekarang model berpenghasilan tertinggi masih dipegang Gisele Bundchen dan juga Heidi Klum, melihat dari projek-projek Du Juan diluar editorial dan juga jalan di panggung catwalk, kami rasa lima tahun kedepan dia juga bisa masuk ke dalam jajaran model dengan penghasilan tertinggi.
Advertisement
Next
Shu-Pei Qin
Seperti kebanyakan kisah model lainnya Shu Qin yang tengah menjalani studinya di New York didekati oleh pihak agency dari Next Management dan langsung ditawari untuk menjadi model, and as they say the rest is history. Debutnya dimulai di New York ketika ia berjalan untuk Rachel Roy, Brian Reyes, Catherine Maladrino dan juga Verrier. Dari situ ia pernah menjadi model untuk fashion spread majalah Elle dari Inggris.
Semenjak itu wajah innocent Shu Qin hampir terlihat di setiap fashion week dan sudah menjadi langganan para label besar dari mulai New York, Paris hingga Milan. Statusnya dari model menjadi supermodel ditandai ketika ia berjalan untuk show couture dari label Chanel.
Dari sekian banyak kampanye iklan yang ia bintangi, dia paling bangga ketika ditunjuk oleh label kosmetik Maybeline dan menjadi bagian dari keluarga besar mereka. Ketika ditanya apakah dia merasa takut tergeser oleh para model Asia lainnya, dia dengan santai menjawab “Rasa itu pasti ada, tapi karena jadwal yang padat saya hampir tidak pernah memikirkan masalah itu dan mencoba untuk memberikan yang terbaik untuk pekerjaan ini”.