Daphne Guinness: World's Best Dressed Woman!

• Jika kamu menebak bahwa nama Guinness itu sama dengan label bir hitam, tebakan kamu benar. Daphne Suzannah Diana Joan Guinness adalah seorang heiress, socialite, muse, seorang ibu, pernah menjadi fashion stylist, film producer, desainer, hingga perfumer. Namun yang paling penting adalah tidak ada orang yang bisa mengalahkan koleksi couture dan gaya flamboyan seorang Daphne Guinness. Dengan riasan mata yang dramatis, killer shoes dan fashion sense seunik rambut hitam putihnya, Daphne without a doubt is one of this generation fashion icon. Maka tak heran pada tahun 2004 ia masuk Hall of Fame dari International Best Dressed List karena rutin masuk dalam daftar tersebut selama bertahun-tahun.

• Terlahir dari keluarga yang kaya, Daphne menghabiskan masa kecilnya di Irlandia, Paris dan New York. Tidak tanggung-tanggung, rumah musim panas keluarganya di Spanyol bersebelahan dengan rumah seniman Salvador Dali.

• Pada umur 19 tahun Daphne memutuskan untuk menikah dengan Spyros Niarchos, anak dari tycoon perkapalan dari Yunani."That's young, isn't it? It was madness but that's love for you. I was headstrong and very much in love and I couldn't see any reason not to”. Dari perkawinannya, dia memiliki 3 anak yaitu Nicolas Stavros Niarchos, Alexis Spyros Niarchos dan Ines Niarchos. Rumornya ketika bercerai Daphne mendapat "gono gini" sebesar 20 juta poundsterling.

"Anything that's really just off the radar, I'll do it." Daphne Guinness.

• Daphne suka berpakaian layaknya murid kuliahan dan menemani putranya pada saat lecture di Yale. Meskipun dia dengan terang-terangan memperbolehkan anak-anaknya meminjam koleksi pakaiannya, anak perempuanya justru lebih menyukai label high street seperti Topshop.

• Saat ditanya tentang personal stylenya dia dengan santai menjawab "Tailoring plus chaos,". Memang benar, meskipun personal stylenya out of this world, siluet setiap busananya selalu dengan pas membalut tubuh mungilnya. 

• Tidak heran jika Daphne bersahabat dengan the late Isabella Blow, mereka memang memiliki taste fashion yang sama uniknya. Lewat Isabella, Daphne berkenalan dengan Alexander McQueen. Awalnya Daphne malas berkenalan sampai pada suatu waktu McQueen mendekati dia dan berkata "Hello, I’m the person you don’t want to meet.' You don’t expect someone to come tap you on the shoulder [and introduce himself like that], it was just very bizarre." The rest is history, dan setelah itu Daphne menjadi muse bagi McQueen.

• Jika kebanyakan fashionista atau socialite mengoleksi item fashion terpanas musim itu, atau terlihat mengenakan “it” bag terkini, lain dengan Daphne, dia terbiasa mengoleksi haute couture. Seperti pada tahun 2010 dia membeli semua koleksi Isabella Blow. Katanya "To 'prevent Issie’s possessions becoming mere morbid memorabilia… To preserve it'.” 

• Semua koleksi fashionnya ia beli sendiri karena dia tidak ingin merasa terdikte oleh siapapun. Oleh karena itu dia berkata, “I don’t understand why celebrities can’t buy their own clothes. Elizabeth Taylor would never have dreamt of letting anyone tell her what to wear, yet nowadays they’re all styled by someone else.”

• Dia adalah orang yang pertama berani memakai lobster shoes karya Alexander McQueen yang setinggi 25 cm saja. Meskipun sepatu ini lima size lebih besar, Daphne menyumpalnya dengan kertas koran.

• Dia memiliki clothing line hasil kolaborasi dengan Dover Street Market pada tahun 2007.

• Daphne sudah memiliki trademark parfum sendiri semenjak dia berumur lima tahun, yaitu wangi campuran antara bunga patchouli dan tuberoses. Jadi tidak heran jika akhirnya ia berkolaborasi dengan Comme des Garcons melansir parfum dengan nama "Daphne" pada tahun 2009. Seperti apa wanginya parfum ini? "I love the smell of churches and of clay and moss. I like earthy smells. I love amber and tuberose,"

• Fashion Institute of Technology (FIT) mengerahkan 30 orang yang telah bekerja selama dua tahun untuk mengumpulkan 100 outfit dan aksesori koleksi pribadi dari Daphne Guinness untuk sebuah pameran koleksi fashion-nya.

• Eksibisi ini akan dibuka untuk umum pada tanggal 16 Sepetember mendatang. Eksibisi ini akan berisikan koleksi couture dari Alexander McQueen, Alaia, Tom Ford, Dolce & Gabbana, Rick Owens, Gareth Pugh, Chanel, Christian Dior, Givenchy, Christian Lacroix, Valentino dan beberapa desainnya sendiri. Saat proses pemilihan dilaksanakan, tampak semua baju couture-nya dalam kondisi yang prima dan tidak ada cacat sedikitpun.

“I'm not high maintenance!"

• The Gloves Story, ada suatu waktu Daphne sedang keranjingan dengan perisai besi ala prajurit masa lalu dan ia ingin memakainya pada suatu event besar. Lalu Shaun Leane menciptakan sarung tangan yang terbuat dari silver yang membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikannya dengan detail seperti chain mail, hiasan burung dan 5000 butir berlian dan emas putih 18 karat jadi bagian dari karya seni ini.

• Semenjak perceraian, Daphne tidak pernah terdengar dekat dengan pria manapun. Namun sekarang, kedekatannya dengan filsuf asal Perancis Bernard-Henri Lévi, yang kebetulan suami dari aktris Arielle Dombasle menjadi perbincangan orang. Daphne mengkonfirmasi rumor ini dengan berkata,”I'm an incurable romantic, so I think things will work out," dia melanjutkan "If you go into a relationship when you're 16, you've got no baggage. When you're my age, everybody's got baggage. So it's a question of whether it…". Ia tidak menjelaskan lebih lanjut, hanya berkata, "But I'm quietly optimistic."

• Daphne pernah membuat film pendek dengan judul "Cashback" yang masuk dalam nominasi Oscar pada tahun 2004. Dia juga pernah membuat campaign untuk mobil Maybach, dimana dia memakai kostum nenek sihir, sedang merangkak keluar mobil.

• Penasaran seperti apa outfit Daphne saat dia bersantai atau olah raga? Dia biasa memakai t-shirt dari Rick Owens dan black legging, yang pasti dia menjawab “I'm not high maintenance, dan yang pasti saya tidak akan memakai koleksi berlian saya.”