Fimela.com, Jakarta Bali bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya, tapi juga kulinernya. Salah satunya adalah Sate Kakul. Sate kakul merupakan salah satu hidangan lokal yang saat ini sudah cukup langka.
Di Bali, penjual makanan tradisional ini sudah sulit dijumpai karena banyak yang gulung tikar. Bahkan untuk melacak keberadaan warung Sate Kakul, kita baru bisa mendapatkannya di buku β100 Mak Nyus Baliβ yang ditulis oleh Bondan Winarno, Lidia Tanod, dan Harry Nazarudin. Dari buku tersebut kita bisa menemukan Warung Sate Kakul di Ubud.
Advertisement
BACA JUGA
Seperti dilansir dari Good Indonesian Food, mungkin banyak yang membayangkan rumah makan ini akan dipenuhi dengan asap sate, dan penataan meja-kursinya pun kurang apik. Namun setelah melihat langsung, ternyata asumsi itu sama sekali tidak benar.
Warung Sate Kakul yang didirikan pada 2007 ini rupanya memiliki interior ala restoran atau kedai kopi modern. Didominasi oleh furnitur kayu lengkap dengan saungnya, nuansa rumah sangat kental terasa di restoran ini. Resto ini terletak di Jalan Raya Kangetan di Tebongkang, Ubud, Bali.
Satu menu komplet di resto ini yang terdiri dari sate kakul, nasi putih, dan ares (sop batang pisang). Dengan harga kurang dari Rp 30.000 saja, makanan ini sama sekali tidak mengecewakan. Siputnya yang kenyal menjadi lebih enak karena rasa manis dan pedasnya yang pas. Sedangkan aresnya jadi sajian pelengkap yang sempurna dengan rasa pedas yang khas.
Untuk menutup pengalaman bersantap, paling pas memesan secangkir latte. Dengan semilir angin Kota Ubud, sate kakul yang pedas, dan secangkir kopi panas, tempat ini menjadi pilihan lokasi wajib buat kamu yang berkunjung maupun berlibur di Bali.