Jakarta
Memulai kariernya sebagai vintage broker di Harlem, New York, Law Roach sekarang dapat dengan bangga menyebut dirinya sebagai seorang “image architect”, fashion designer, dan juri/mentor dari acara TV America’s Next Top Model.
Law sendiri berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana di Chicago, dimana memiliki karier di indutri fashion bukanlah hal yang umum, terutama pada masa mudanya. Law melakukan semuanya tanpa “koneksi” khusus atau dengan menjadi “anak magang” seseorang, seperti umumnya dilakukan di industri tersebut. Law mengawali karier stylingnya saat Zendaya yang saat itu sedang menuju konser “Never Say Never” Justin Bieber, mampir ke toko vintagenya, the rest, as they say, is history.
Setelah mendapat coverage dari selebriti-selebriti yang mulai mengunjungi tokonya (Kanye West merupakan salah satunya), Law mulai dikenal industri mode, mendapat akses untuk bekerjasama dengan brand-brand papan atas, dan mendapat klien-klien baru. At one point, he styled dozens of celebrities, including Jessie J, La La Anthony, Ruby Rose, Monica Brown, dan Ariana Grande.
Sebagai seorang stylist, Law lebih senang memanggil dirinya sebagai seorang “image architect”. Ia membangun image dan reputasi klien-kliennya lewat tampilan-tampilan mereka. Ia menyesuaikan tampilan tiap klien yang berbeda dengan brand mereka masing-masing dan dengan cermat ikut membangun dan menentukan “blueprint” dari brand tersebut. Maka dari itu, sekarang ia memilih untuk hanya mendandani Zendaya dan Celine Dion untuk menjaga kualitas pekerjaannya dan memberikan approach yang lebih personal.
Sebagai seorang “image architect” Law juga menyadari pentingnya street style terutama untuk bintang muda seperti Zendaya. Dengan pakaian-pakaian dari Dolce & Gabbana, Miuniku, dan Ungaro, Law sukses menetapkan nama Zendaya sebagai style icon muda dan mengantarkannya menjadi brand ambassador Dolce & Gabbana. Bersama Zendaya juga, Law menjadi co-designer dari label pakaian Daya by Zendaya.
Celine datang menjadi kliennya setelah Zendaya. A seasoned diva with an established image of her own, Law mencoba untuk menyegarkan tampilan Celine daripada merombak. Law pun berhasil menarik perhatian fashion insiders, seperti saat Celine terlihat mengenakan sweater keluaran brand urban Perancis, Vetements. Sweater dengan gambar Jack dan Rose (karakter dari film Titanic, with the legendary soundtrack “My Heart will Go On” sung by Celine herself) yang bersifat sedikit jenaka dan urban ini sangat bertolak belakang dengan ekspektasi publik dari seorang Celine Dion.
Untuk red carpet, Law pun tidak pernah mengecewakan. Case in point, tampilan edgy Celine dan romantis Zendaya di Met Gala 2017. Zendaya sebagai wajah brand Dolce & Gabbana mengenakan ball gown Alta Moda Italian house tersebut, dilengkapi dengan afro hair yang dibiarkan tampil natural. Penampilan Zendaya ini bahkan difavoritkan oleh Rihanna. Celine sendiri mengenakan gaun hitam-silver nyentrik keluaran Atelier Versace. Dan tak sedikit dianggap menjadi salah satu pesohor yang menginterpretasikan tema Met Gala tahun ini dengan pas.
Law yang baru saja tampil di majalah Hollywood Reporter bersama kedua kliennya ini (sebagai stylist kulit hitam pertama di majalah tersebut) has a lot in his hands. And we are crossing our fingers that there are more to come!