Sukses

Entertainment

Kolaborasi Google dan Komdigi: Perkuat Ketahanan Siber untuk Indonesia Digital yang Lebih Aman

Fimela.com, Jakarta Di era perkembangan teknologi digital yang terus berkembang seperti sekarang ini, keamanan siber menjadi hal yang semakin krusial bagi masyarakat. Oleh karena itu, demi mewujudkan ekosistem digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia, Google berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam membangun ketahanan siber bagi masyarakat Indonesia sekaligus menegaskan komitmen untuk terus memberikan pengalaman pengguna yang aman dan nyaman bagi semua orang.

Dalam rangka memperingati Hari Keamanan Berinternet 2025, Google meluncurkan berbagai inovasi dan inisiatif sebagai upaya memberdayakan masyarakat Indonesia untuk membangun ketahanan siber dengan alat, pengetahuan dan kepercayaan diri dalam menjelajahi dunia digital secara aman. Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia, Putri Alam, mengungkapkan, bahwa upaya ini berfokus pada dua asfek utama.

“Pendekatan kami berfokus pada dua hal utama. Pertama, kami ingin menghadirkan produk berteknologi AI kelas dunia yang ‘aman secara default’, memastikan perlindungan bagi seluruh masyarakat Indonesia di semua usia. Kedua, kami percaya bahwa menciptakan lingkungan online yang aman membutuhkan upaya bersama, Karena itu, kami terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak di berbagai sektor, plaorm dan ekosistem.”

“Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi kepada Komdigi atas kemitraan luar biasa yang telah terjalin selama ini. Kami telah dan akan terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, rekan industri hingga organisasi komunitas untuk menciptakan lingkungan online yang aman bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Putri Alam.

What's On Fimela

AI Google Membantu Menjaga Keamanan di Google Play

Ancaman tidak hanya berasal dari situs web berbahaya. Banyak penipuan juga bersumber dari aplikasi yang diinstal dari luar toko aplikasi resmi, melalui praktik yang disebut sideloading. Walaupun sideloading merupakan salah satu tur Android karena menawarkan eksibilitas dan pilihan, tetapi cara ini sayangnya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun Play Store menawarkan keamanan terbaik di kelasnya, hal ini dapat menyadari bahwa pengguna dapat mengunduh aplikasi dari berbagai sumber lain. Oleh karena itu, Google telah berinvestasi secara signikan dalam sistem pertahanan terdepan berbasis AI yang beroperasi secara real-time untuk melindungi pengguna dari penipuan, malware, dan aplikasi berbahaya. Langkah-langkah keamanan cerdas ini membantu menjaga keamanan pengguna, data pengguna, dan perangkat, bahkan jika aplikasi diinstal dari berbagai sumber dengan tingkat keamanan yang bervariasi.

Google Play Protect: Perisai Keamanan Utama dari Ancaman

Google Play Protect secara otomatis memindai setiap aplikasi di perangkat Android dengan Layanan Google Play, terlepas dari sumber unduhannya. Perlindungan bawaan ini, yang diaktifkan secara default, memberikan keamanan penting terhadap malware dan soware yang tidak diinginkan. Google Play Protect memindai lebih dari 200 miliar aplikasi setiap hari dan melakukan pemindaian real-time pada tingkat kode aplikasi baru untuk memerangi ancaman yang muncul dan tersembunyi, seperti malware polimork. Pada tahun 2024, pemindaian real-time Google Play Protect telah mengidentikasi lebih dari 13 juta aplikasi berbahaya baru di seluruh dunia dari ekosistem di luar Google Play.

Google Play Protect terus berkembang untuk memerangi ancaman baru dan melindungi pengguna dari aplikasi berbahaya yang dapat menyebabkan penipuan. Dengan Enhanced Fraud Protection, sistem ini kini dapat menganalisis dan memblokir otomatis aplikasi yang diunduh dari internet (sideloading) jika terdeteksi menggunakan izin ang sensitive dan berisiko disalahgunakan untuk penipuan keuangan dan lain sebagainnya.

Hingga saat ini, perlindungan tambahan dari Google Play Protect telah berhasil memblokir 36 juta pemasangan aplikasi berisiko, melindungi 10 juta perangkat di sepuluh negara pada tahun 2024. Dengan kolaborasi terbarunya bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Google akan mulai menghadirkan sisitem ini di Indonesia pada bulan ini untuk membantu mewujudkan Indoneisa digital yang lebih aman.

Perlindungan Dunia Digital untuk Anak dan Keluarga

Memahami bahwa keamanan online tidak bisa disamaratakan untuk semua orang, Google menyadari pentingnya menyediakan pengalaman online yang sesuai dengan usia, terutama untuk anak-anak dan remaja. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Google telah mengambil banyak langkah penting untuk menyediakan pengalaman yang sesuai dengan usia untuk anak-anak dan remaja di seluruh produknya, termasuk sejumlah perubahan untuk semua pengguna di bawah 18 tahun, seperti: menjadikan Filter SafeSearch sebagai default, membatasi konten yang dibatasi usia di YouTube dan Google Play, menggabungkan beberapa sistem untuk mendukung kesejahteraan remaja di YouTube, dan banyak lagi.

Dalam menyikapi hal in, Google terus mencari cara baru untuk memberikan perlindungan ektra yang sesuai dengan usia pengguan. Pada tahun ini, Google akan mulai menguji model estimasi usia berbasis pembelajaran mesin di Amerika Serikat. Model ini membantu untuk memperkirakan apakah pengguna berusia di atas atau di bawah 18 tahun, sehingga dapat menerapkan perlindungan untuk membantu memberikan pengalaman yang lebih sesuai dengan usia dan kemudian secara bertahap, teknologi ini akan diperkenalkan ke lebih banyak negara di dunia.

Kelola Keamanan Digital Anak dengan Google Family Link

Setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda, itulah sebabnya Google menghadirkan Google Family Link untuk membantu orang tua membangun kebiasaan digital yang sehat sambil tetap menghormati pilihan anggota keluarga mereka. Pada bulan ini, Family Link mendapatkan pembaruan sistem dengan alat dan sumber daya baru untuk mempermudah pengelolaan waktu serta pengalaman online anak-anak di seluruh perangkat Android dan Chrome mereka.

Perlu diketahui bahwa mewujudkan internet yang lebih aman adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Google terus berdedikasi untuk memainkan perannya dengan menyediakan produk berteknologi canggih yang memprioritaskan keamanan, berinvestasi dalam program literasi digital, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.  Dengan sinergi antara, pemerintah, industri, dan komunitas, Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendorong setiap orang dapat berkembang di dunia digital dengan lebih aman.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyambut hangat inisiatif yang dilakukan oleh Google.

“Kami menyambut baik kedatangan Google pada hari ini untuk menegaskan komitmennya di kantor KemKomdigi. Kami pun mengapresiasi kemitraan yang sudah terjalin baik dengan Google, tidak hanya bersama kita menghadirkan tur yang dapat memproteksi lebih banyak masyarakat, khususnya anak-anak tapi juga dalam beberapa inisiatif seperti Digital Talent Scholarship. Keamanan digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Kami mengajak industri teknologi, akademisi, orang tua, dan masyarakat luas untuk bekerja sama menciptakan ruang digital yang aman, mendidik, dan inklusif bagi anak-anak penerus kita dalam membangun Indonesia. Mari bersama-sama menjadikan internet sebagai ruang yang aman, inovatif, dan penuh peluang bagi semua.”

 

 

 

 

Selanjutnya: AI Google Membantu Menjaga Keamanan di Google Play

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading