Dewi Soekarno Pilih Lepas Kewarganegaraan Indonesia untuk Nyaleg di Jepang

Setelah menikah dengan Presiden Soekarno pada tahun 1962, Dewi Soekarno resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, setelah lebih dari enam dekade, ia memutuskan untuk kembali menjadi Warga Negara Jepang agar dapat berpartisipasi dalam dunia politik di Negeri Sakura.

Dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Dewi mengumumkan bahwa dirinya sedang dalam proses mengajukan naturalisasi untuk kembali menjadi warga negara Jepang. Ia juga berencana untuk mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.

Keputusan ini didorong oleh keinginannya untuk memiliki hak pilih dan hak politik yang sepenuhnya di Jepang. Sebagai WNI, Dewi tidak memiliki kesempatan untuk mencalonkan diri dalam pemilu Jepang. Oleh karena itu, kembali menjadi warga negara Jepang adalah satu-satunya jalan baginya untuk terlibat aktif dalam politik di negara tersebut.

Dewi Soekarno tak hanya sekadar maju sebagai calon legislatif, tetapi juga menjadi pemimpin Partai Heiwa 12, sebuah partai politik yang ia dirikan bersama Hiroshi Horiike. Nama "Heiwa" berarti perdamaian dalam bahasa Jepang, sementara angka 12 diambil dari suara onomatope anjing ("wan") dan kucing ("nyan").

Partai ini memiliki misi utama dalam perlindungan hewan, termasuk:

• Melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Jepang
• Menindak tegas kekerasan terhadap hewan
• Mendirikan lembaga khusus untuk mengawasi kasus penyiksaan hewan
• Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan hewan

Sebagai pemimpin partai, Dewi menegaskan bahwa perjuangannya untuk hak-hak hewan adalah prioritas utama dalam kampanyenya.

Melepas kewarganegaraan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi seseorang dengan status terkenal seperti Dewi Soekarno. Proses yang harus dijalaninya meliputi:

1. Mengajukan permohonan pelepasan kewarganegaraan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang.
2. Menyerahkan dokumen pendukung, seperti akta kelahiran, paspor, dan bukti tinggal di Jepang.
3. Menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia, yang bisa memakan waktu beberapa bulan.
4. Mengajukan permohonan naturalisasi Jepang, yang mencakup ujian bahasa Jepang dan wawancara dengan otoritas imigrasi Jepang.

Dewi saat ini masih dalam proses naturalisasi dan diperkirakan akan resmi menjadi Warga Negara Jepang sebelum pemilu mendatang.

Sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang, Dewi Soekarno menghadapi tantangan besar, terutama karena ia berasal dari partai baru. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluangnya:

• Popularitas di Jepang -- Sebagai sosialita dan tokoh media, Dewi cukup dikenal di kalangan masyarakat Jepang.
• Isu perlindungan hewan yang menarik perhatian -- Banyak warga Jepang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan, terutama anjing dan kucing.
• Dukungan komunitas pecinta hewan -- Partai Heiwa 12 berusaha menarik dukungan dari kelompok-kelompok advokasi hewan.

Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam memperoleh dukungan suara yang cukup untuk lolos ke parlemen. Seberapa jauh perjuangannya akan berjalan? Kita tunggu hasilnya di pemilu mendatang.

1. Kenapa Dewi Soekarno melepas kewarganegaraan Indonesia?

Karena ia ingin mencalonkan diri dalam pemilu Jepang, yang mensyaratkan status sebagai warga negara Jepang.

2. Apa itu Partai Heiwa 12 yang didirikan Dewi Soekarno?

Partai politik di Jepang yang fokus pada perlindungan hak-hak hewan, khususnya anjing dan kucing.

3. Apakah Dewi Soekarno bisa kembali menjadi WNI?

Secara hukum, mantan WNI bisa mengajukan pemulihan kewarganegaraan, tetapi prosesnya tidak mudah.