Sukses

Entertainment

Kisah Tragis Loni Willison, Eks Istri Aktor Hollywood yang Jadi Tunawisma

Fimela.com, Jakarta Loni Willison, yang dulunya merupakan model terkenal dan istri dari aktor Baywatch, Jeremy Jackson, pernah menikmati kehidupan glamor di Hollywood. Ia sering muncul di sampul majalah kebugaran serta di acara karpet merah, yang mencerminkan kesuksesan dan kecantikan yang dimilikinya. Namun, di balik citra yang sempurna tersebut, terdapat kisah yang menyedihkan, yang kini membawanya pada kehidupan tragis sebagai seorang tunawisma di Los Angeles.

Gambar-gambar terbaru memperlihatkan Loni berjalan di jalanan dengan troli yang berisi barang-barang pribadinya. Penampilannya sangat kontras dengan masa-masa kejayaannya; ia memiliki mata yang bengkak, rambut yang berantakan, serta gigi yang hilang. Keadaan ini memicu kepedulian masyarakat terhadap penurunan drastis yang dialaminya setelah mengalami perceraian yang sulit dan perjuangan panjang melawan kecanduan terhadap narkoba dan alkohol.

Sejak perpisahannya dengan Jeremy Jackson pada tahun 2014, kehidupan Loni mengalami perubahan yang sangat drastis. Ia menghadapi masalah kesehatan mental, kehilangan pekerjaan, dan akhirnya terpaksa keluar dari apartemennya. Sejak saat itu, ia memilih untuk hidup di jalanan, menolak berbagai tawaran bantuan, dan terus berjuang melawan kecanduan yang mengikatnya.

Awal Kehidupan dan Karier Gemilang Loni Willison

Loni Willison memulai perjalanan kariernya sebagai model kebugaran yang berhasil dan terkenal. Wajahnya menghiasi berbagai majalah ternama seperti Glam Fit dan Iron Man, sehingga menjadikannya sosok yang ikonik di dunia kebugaran. Keindahan fisik dan daya tariknya membuatnya selalu menjadi sorotan di karpet merah serta di berbagai acara eksklusif di Hollywood.

Pada tahun 2012, Loni mengikat janji suci dengan Jeremy Jackson, seorang aktor terkenal yang dikenal lewat perannya dalam serial populer Baywatch. Pernikahan mereka berlangsung di pantai California, memberikan kesan romantis yang sempurna di mata publik. Dengan latar belakang yang sama-sama terkenal, mereka dianggap sebagai pasangan ideal di Hollywood.

Namun, di balik semua kemewahan dan ketenaran yang mereka miliki, kehidupan rumah tangga mereka ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Jeremy memiliki riwayat kecanduan narkoba yang sudah ada sejak remaja, yang kemudian menimbulkan konflik dalam hubungan mereka. Masalah ini menjadi awal mula dari kehancuran hidup Loni.

Perceraian dan Permulaan Kejatuhan Loni Willison

Di tahun 2014, Loni Willison dan Jeremy Jackson resmi bercerai setelah menjalani hubungan yang penuh dengan kekerasan dan konflik emosional. Loni mengungkapkan bahwa Jeremy pernah menyerangnya secara fisik, menyebabkan dua tulang rusuknya patah dan luka di tubuhnya. Meskipun mengalami kekerasan tersebut, Loni memilih untuk tidak menuntut mantan suaminya, yang disebabkan oleh rasa takut dan tekanan emosional yang dialaminya.

Setelah perpisahan tersebut, Loni mengalami depresi yang sangat berat, yang semakin memperburuk kondisi mentalnya. Ia juga kehilangan pekerjaannya sebagai asisten dokter bedah plastik dan menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan baru di dunia modeling. Keadaan ini membuatnya semakin terisolasi secara sosial dan mengalami kesulitan finansial, yang semakin memperburuk situasinya.

Pada tahun 2016, Loni terpaksa kehilangan apartemennya karena tidak mampu membayar sewa. Ia menjual mobilnya untuk bertahan hidup, tetapi akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit hidup di jalanan. Kehilangan tempat tinggal ini menandai awal dari kehidupannya sebagai tunawisma di Los Angeles, sebuah kondisi yang sangat sulit dan penuh tantangan.

Usaha Mengatasi Kecanduan dan Masalah Kesehatan Mental

Setelah mengalami kehilangan yang mendalam, Loni berusaha keras untuk melawan kecanduan narkoba, khususnya metamfetamin kristal. Kecanduan ini berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalnya, membuatnya semakin terpuruk. Dalam sebuah wawancara yang berlangsung pada tahun 2018, Loni mengungkapkan pengalamannya yang mengerikan, di mana ia merasa terjebak dalam delusi. Ia percaya bahwa ada aliran listrik di dalam tubuhnya yang dapat membahayakan orang lain. "Saya disiksa di rumah dan apartemen saya. Saya merasa tubuh saya dipenuhi listrik dan itu benar-benar menakutkan," ujar Loni, dikutip dari DailyMail, Kamis (2/1/2025).

Gangguan mental yang dialaminya sangat menghambat upayanya untuk memulai kembali hidup yang lebih baik. Loni cenderung menghindari bantuan dari teman-temannya dan lebih memilih untuk bertahan hidup sendiri di jalanan. Dalam upayanya untuk melindungi diri dari perhatian orang lain, ia bahkan berusaha untuk membuat penampilannya sekotor mungkin. Keadaan ini menciptakan siklus kesepian dan ketidakberdayaan yang semakin memperburuk situasi hidupnya. Dengan segala perjuangan yang dijalani, harapan untuk pulih tampak semakin sulit dicapai.

Kehidupan di jalan dan penolakan terhadap bantuan.

Sejak Loni kehilangan tempat tinggal, ia terlihat mencari makanan di dalam tong sampah dan tidur di troli yang dipenuhi barang-barangnya. Meskipun teman-temannya berusaha membantunya dengan memberikan tempat tinggal sementara dan menawarkan program rehabilitasi, Loni selalu menolak bantuan tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan The Sun, Loni menyatakan, "Saya bisa hidup sendiri. Saya punya semua yang saya butuhkan di sini." Pernyataan ini menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap bantuan orang lain serta rasa putus asa yang mendalam. Teman lamanya, Kristin Rossetti, pernah berusaha menyelamatkan Loni dengan memberikan pakaian dan makanan, tetapi Loni menolak tawaran bantuan lebih lanjut.

Kristin mengungkapkan, "Loni sangat membutuhkan bantuan, tetapi Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk menerima bantuan jika mereka tidak mau." Hal ini menggambarkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi Loni, di mana ia terjebak dalam keputusasaannya sendiri meskipun ada orang-orang di sekitarnya yang ingin membantunya. Keputusan Loni untuk menolak bantuan mencerminkan pertarungan batin yang dihadapinya dan menunjukkan betapa rumitnya kondisi tunawisma yang dialaminya.

Cita-cita di Masa Depan

Walaupun hidup Loni Willison dipenuhi dengan berbagai tragedi, banyak orang yang berharap agar ia bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk bangkit dari keterpurukannya. Mantan suaminya, Jeremy Jackson, kini telah menemukan stabilitas dalam hidupnya sebagai pelatih kebugaran di Los Angeles, tetapi ia memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai keadaan Loni saat ini.

Teman-teman dan masyarakat sekitar terus berupaya mendorong Loni untuk menjalani proses rehabilitasi serta mendapatkan perawatan mental yang sesuai. Kisah yang dialami Loni menjadi pengingat yang kuat akan "pentingnya dukungan mental dan emosional bagi mereka yang mengalami keterpurukan hidup." Dukungan dari lingkungan sekitar sangat krusial untuk membantu individu yang tengah berjuang menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.

Apa yang membuat Loni Willison menjadi seorang tunawisma?

Loni mengalami perubahan besar dalam hidupnya setelah perceraian, kehilangan pekerjaan, serta menghadapi tantangan mental dan kecanduan narkoba.

Apakah Loni Willison pernah menerima bantuan?

Sejumlah teman telah memberikan tawaran untuk membantu, namun Loni sering kali menolak tawaran tersebut. Dia lebih memilih untuk menjalani hidupnya di jalanan, meskipun ada banyak orang yang peduli dan ingin membantunya.

 

Apa kegiatan mantan suami Loni saat ini?

Jeremy Jackson saat ini berprofesi sebagai pelatih kebugaran di Los Angeles, di mana ia menikmati kehidupan yang lebih teratur.

Adakah kemungkinan Loni Willison pulih kembali?

Jika Loni bersedia untuk menerima bantuan dari tenaga profesional dan menjalani proses rehabilitasi dengan sungguh-sungguh, maka masih terdapat harapan bagi dirinya. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading