Throwback Manis Dian Sastrowardoyo, Pesona Cantik Effortless Sejak Era 'Teenage Dirtbag'

Dalam salah satu catatan yang dibagikan, Dian mengungkapkan pergumulannya sebagai seorang remaja yang mulai menyadari bahwa ia tidak lagi dianggap sebagai anak kecil, namun juga belum sepenuhnya dipandang sebagai orang dewasa.

Ia menulis, "Kita semua udah bukan anak kecil lagi, kan? Tapi kayaknya nggak semua orang tahu itu." Dian merenungkan bagaimana saat itu ia merasa tersinggung ketika dianggap masih anak kecil, padahal seharusnya ia bisa menunjukkan kedewasaannya dengan tidak terlalu memikirkan pandangan orang lain.

Ia menyadari bahwa dewasa bukan hanya tentang usia, tetapi juga tentang cara berpikir dan bersikap.

Selain berbagi pandangan tentang kedewasaan, Dian juga menyinggung tentang pentingnya merawat diri sejak muda. Meskipun diakui kecantikannya sudah ada sejak remaja, Dian menekankan bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan adalah kunci utama untuk tetap tampil menarik.

Dian bercerita bagaimana ia selalu meluangkan waktu untuk mandi dengan santai, tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai momen relaksasi untuk diri sendiri.

“Kita tahu kan, gimana senangnya jadi pusat perhatian. Dalam acara mandi sekaligus relaksasi ini, kita memberikan perhatian ke diri kita sendiri!” tulisnya.

'Teenage Dirtbag' adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan masa remaja yang penuh dengan eksperimen gaya dan identitas, sering kali dengan sentuhan yang dianggap tidak konvensional atau kikuk. Ini adalah fase di mana seseorang mencoba berbagai hal untuk menemukan siapa diri mereka sebenarnya.

Unggahan terbaru Dian ini tidak hanya menjadi nostalgia bagi dirinya, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa masa remaja adalah waktu yang penuh dengan pembentukan jati diri.

Dengan foto-foto dan catatan tersebut, Dian menunjukkan bahwa kecantikannya sudah terpancar sejak era 'Teenage Dirtbag'-nya, sebuah masa di mana ia masih mencari dan membentuk identitasnya. Pesona cantik yang effortless ini ternyata sudah ada sejak dulu.

Dalam catatan lainnya, Dian mengajak para pengikutnya untuk merefleksikan proses pendewasaan yang ia alami.

Ia menyadari bahwa sikap yang ia tunjukkan saat masih remaja tidak selalu mencerminkan kedewasaan, dan bahwa salah satu tanda dewasa adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang membuatnya merasa diremehkan.

"Kalau waktu itu aku nggak mau kelihatan kayak anak kecil lagi, aku mustinya malah harus nunjukkin bahwa aku udah bisa bersikap dewasa," ungkapnya.

Dian juga mengingatkan pentingnya self-care sejak usia muda. Ia bercerita bagaimana ia selalu menyempatkan diri untuk mandi dengan rileks, sebagai bentuk perhatian kepada diri sendiri.

Menurutnya, menjaga kebersihan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang mental.

Dian menekankan bahwa momen-momen relaksasi seperti ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan membantu kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri.

Dalam tulisannya, Dian juga menyoroti pentingnya mengonsumsi air putih secara teratur. Menurutnya, kebiasaan sederhana ini dapat membantu menjaga kesehatan kulit, mencegah jerawat, dan membuat tubuh terasa lebih segar.

Ia berbagi pengalaman pribadinya yang awalnya sulit membiasakan diri untuk minum air putih, tetapi kemudian merasakan manfaatnya setelah beberapa waktu.

"Setelah terbiasa, aku jadi lebih jarang jerawatan dan kulitku terasa lebih sehat," tulisnya.

Dian menutup refleksinya dengan pesan yang kuat untuk para remaja, "Proses pendewasaan adalah tentang bagaimana kita mengembangkan diri, bukan hanya tentang berapa umur kita."

Ia mengajak semua orang untuk terus belajar dan tumbuh, serta tidak terlalu memikirkan penilaian orang lain.

Menurutnya, menjadi dewasa adalah pilihan yang bisa kita buat setiap hari melalui sikap dan cara kita menghadapi tantangan hidup.