Fimela.com, Jakarta Sudah bermain di beberapa film bergenre drama, aktor Abun Sungkar akhirnya menandai debutnya di film horor lewat judul Kromoleo. Terkait hal tersebut, pemilik nama asli Muhammad Abdul Wahab Sungkar itu pun memiliki beberapa cerita menarik, salah satunya soal pengalamannya ditampar oleh aktor senior, Tyo Pakusadewo.
Itu diceritakan Abun Sungkar saat gala premier film Kromoleo yang berlangsung pada Jumat (16/8/2024). Menurutnya, film Kromoleo menawarkan sesuatu yang berbeda sehingga dirinya mau menerima tawaran untuk ikut terlibat di dalamnya.
"Sebelumnya sempat ditawari (main horor) cuma hatinya nggak masuk aja sih. Tapi pas Kromoleo (ceritanya) menarik, ya kenapa nggak dicoba?," kata Abun Sungkar.
Advertisement
Advertisement
Pengalaman Syuting
Menjadi pengalaman pertamanya main film horor, Abun Sungkar pun bercerita mendapat beberapa hal baru selama proses syuting. Selain beradegan yang menguras tenaga seperti menggunakan sling untuk adegan tertentu, ia juga mengaku sempat ditampar oleh aktor senior, Tyo Pakusadewo sebagai bentuk semangat untuk memberikan yang terbaik.
"Itu lagi syuting, terus (Tyo Pakusadewo) menampar biar semangat. Sempat bilang gini setelah menampar, 'ayoo jadi pemeran pria terbaik'," ucapnya.
"Konotasinya nggal buruk, nggak gampar yang kenceng, cuma nempel pipi doang," sambung Abun Sungkar.
Tentang Filmnya
Film Kromoleo sendiri disutradarai oleh Anggy Umbara sekaligus film perdana yang rampung diproduksi oleh Imperial Pictures. Filmnya mengangkat urban legend di Jawa Tengah tentang Kromoleo, yakni rombongan hantu pembawa keranda mayat yang muncul di desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994.
Film yang akan tayang mulai 22 Agustus 2024 itu bercerita tentang tentang Zia (Ratu Sofya), yang sedari kecil tinggal di kota dan jauh dari keluarganya, kemudian memutuskan untuk mengunjungi pemakaman ibunya di desa meski sudah dilarang oleh kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo). Danang dan pemangku desa yang mengetahui alasan dibalik mengapa Zia dilarang untuk menginjakkan kaki di desa pun gusar.
Kepala desa meminta warga untuk sembunyi di rumah dan melarang warga keluar di malam hari. Di Malam itu kromoleo – sebutan untuk rombongan hantu pembawa keranda mayat – muncul meneror desa. Dipercaya, siapapun yang menyaksikan langsung kromoleo akan mati.
Ditemani oleh Dika (Abun Sungkar), Zia menuntut kakeknya memberi jawaban atas alasan mengapa selama ini dia dilarang kembali ke desa setelah ayahnya menghilang. Hingga akhirnya, merekabertemu kromoleo dan terungkap lah misteri yang selama ini ditutupi.
"Kromoleo menceritakan kisah nyata hantu pengiring jenazah yang sebelumnya belum pernah diangkat. Hal ini akan sangat sayang jika dilewatkan oleh penonton Indonesia,” kata Hartawan Triguna selaku produser.