Sukses

Entertainment

Sinopsis Film Kabut Berduri yang Dibintangi Putri Marino, Hadirkan Misteri Pembunuhan Berantai di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Fimela.com, Jakarta Kabut Berduri, film orisinal Netflix Bersama sutradara Edwin tengah jadi tontonan baru dan jadi topik hangat di media sosial. Film crime thriller ini mengikuti perjalanan seorang detektif dari kota besar yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Serangkaian kasus ini pada akhirnya membuat ia harus berhadapan dengan masa lalunya.

Ia adalah Sanja (Putri Marino) yang harus yelidiki kasus pembunuhan di Kalimantan. Saat menjalani misi, Sanja ternyata menyimpan luka masa lalu yang terpaksa harus dihadapi. Tak sendiri, Sanja ditemani dua polisi lokal,yaotu Panca (Lukman Sardi) dan Thomas (Yoga Pratama). Dalam proses pencariannya Sanja kemudian bertemu degan Bujang (Yudi Ahmad Tajudin) seorang pendatang yang telah menetap di sana.

Bujang pun kerap memberikan bantuan kepada Sanja, namun sayangnya kasusnya tak mudah untuk dipecahkan. Sanja pun harus berhadapan dengan kasus lain mulai dari korusi, perdagangan manusia, hingga mitos lokal. Akan kah Sanja berhasil mengungkap kasus dan menangkap pelakunya?

 

Pengalaman Beda

Bukan kali pertama memerankan polisi, Purtri Marino mengaku dirinya menemukan tantangan tersendiri dalam memainkan tokoh sanja. “Sebagai Sanja, saya harus lebih mendalami hierarki dan keprofesian polisi. Itu penting untuk mendalami pikiran karakter ini, yang dikirim dari Jakarta, kota besar, ke daerah perbatasan,” kata Putri.

Putri pun merasa beruntung dirinya memiliki waktu yang cukup untuk reading dan workshop untuk mendalami karaternya. “Workshop menembak itu sangat membantu adegan-adegan memegang pistol,” ujarnya.

 

Syuting di Kalimantan

Mengambil latar perbatasan Indonesia-Malaysia, film Kabut Berduri digarap di Kalimantan. Hal itu pun menjadi tantangan tersendiri untuk seluruh tim yang terlibat. Sang sutradara, Edwin sengaja ingin datang langsung ke Kalimantan, karena ingin menangkap realitaskultur dan masyarakat di daerah tersebut.

Tak hanya itu, kesempatan ini juga ia gunakan untuk mempersembahkan cerita-cerita dari luar Jawa yang jarang hadir di industri filmIndonesia. “Saya tertarik sekali dengan cerita, kultur, dan termasuk hidup orang-orang di sana.Ternyata apa yang kita lihat dari sudut pandang orang yang tinggal di Jakarta atauJawa terhadap mereka yang tinggal di perbatasan itu sama sekali jauh dari yangbenar-benar terjadi. Ada banyak yang saya pelajari tentang Indonesia, lewat(kacamata) perbatasan,” kata Edwin.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading