Potret Lawas Masa Muda Gusti Nurul, Sosok Putri Solo yang Pernah Tolak Pinangan Soekarno

Saat masih muda, Gusti Nurul memiliki paras yang memesona dengan wajah yang berbentuk oval. Hidung mancungnya membuat ia semakin menawan. Tak heran jika banyak tokoh-tokoh penting Indonesia yang terpikat dengan sang Putri Mangkunegaran.

Jika dilihat dari fitur wajahnya, Gusti Nurul nampak memiliki kemiripan dengan Mawar Eva de Jongh. Apalagi jika sedang tersenyum, ia terlihat semakin cantik dan mirip dengan kekasih Bryan Domani tersebut. 

Sebagai seorang bangsawan, Gusti Nurul kerap terlihat tampil dengan mengenakan kebaya. Ia pun terlihat semakin anggun dan menawan dengan balutan kebaya yang elegan. Ditambah dengan gaya rambut konde khas wanita Jawa.

Tak hanya saat tampil dengan kebaya, Gusti Nurul juga tak kalah cantik saat mengenakan busana modern ala Eropa. Meski tidak memiliki keturunan blasteran, busana khas Eropa tersebut nampak pas saat melekat pada sosok Putri Solo ini.

Paras cantik Gusti Nurul ternyata merupakan warisan dari sang ibu. Nampak dalam foto, Gusti Nurul tengah berfoto dengan sang ibu yang ternyata juga berparas menawan. Tak heran jika putrinya pun bisa memiliki paras yang begitu memikat.

Berkat paras cantiknya, Putri Solo ini menjadi idola yang diinginkan oleh banyak tokoh penting di Indonesia. , termasuk Soekarno yang pernah jatuh hati padanya. Begitu pula dengan Sutan Syahrir, GPH Djatikusumo, hingga Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang pernah berusaha untuk mendapatkan hatinya.

Meskipun berstatus bangsawan, Gusti Nurul tetap menolak lamaran dari tokoh-tokoh besar tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak senang dengan orang yang terlibat dalam dunia politik. Ia juga mengaku dirinya memiliki prinsip tidak ingin dipoligami.

Tepatnya di hari Rabu, 24 Maret 1954 Gusti Nurul memutuskan untuk menikah dengan Soerjo Soejarso.

Gusti Noeroel dikaruiai 7 orang anak dari pernikahannya dengan Soerjo Soejarso. Ketujuh orang anaknya adalah Sularso Basarah, Parimita Wiyarti, Aji Pamoso, Heruma Wiyarti, Rasika Wiyarti, Wimaya wiyarti, dan Bambang Atas Aji.

Gusti Nurul Mangkunegaran wafat dan dimakamkan di Astana Girilayu Karanganyar.

Setelah menikah dengan Sujarso Surjosurarso, Gusti Nurul meninggalkan kehidupan keraton dan memilih tinggal bersama suaminya di Bandung, Jawa Barat. Ia menghabiskan sisa hidupnya dengan tinggal di sana hingga meninggal dunia.

Tepatnya di hari Rabu, 24 Maret 1954 Gusti Nurul memutuskan untuk menikah dengan Soerjo Soejarso.