Fimela.com, Jakarta Edukasi finansial sejak dini merupakan salah satu pengetahuan penting dalam membentuk karakter anak, terutama di era modern yang serba cepat dan konsumtif. Raditya Dika, seorang penulis dan komika terkenal, memandang hal ini sebagai tugas yang sangat krusial dalam mendidik kedua anaknya, Alinea Ava Nasution dan Aksara Asa Nasution. Dalam satu kesempatan di Podcast Samuel & Claudya, Raditya membagikan kiat-kiatnya mengenai pemahaman yang sehat tentang keuangan.
Sebagai public figure yang cukup melek dengan pengetahuan keuangan, Raditya mendapatkan edukasi ini dari pengalaman hidup serta membaca buku "The Opposite of Spoiled" karya Ron Lieber. Menurutnya, buku tersebut mengajarkan dasar-dasar pengetahuan keuangan yang mudah dipahami dan dapat diterapkan kepada kedua anaknya.
Hal ini Raditya Dika lakukan sebagai upaya membekali kedua anaknya mengenai edukasi keuangan yang mumpuni. Diberikan sejak dini agar harapannya Alea dan Aksa dapat menjadi individu yang bijaksana dalam mengelola keuangan di masa depan. Sahabat Fimela ingin tahu informasi lebih lengkapnya? Simak di bawah ini.
Advertisement
Advertisement
Bentuk Psikologis Anak tentang Keuangan
Menurut Raditya Dika sebelum sang anak memahami nilai uang, ia terlebih dahulu membentuk psikologis mereka tentang keuangan yang benar. Hal ini dilakukan agar sang anak di masa depan tidak impulsif ketika menggunakan uang. Selain itu, juga memberikan pemahaman bahwa semua yang diinginkan belum tentu langsung didapatkan. Dengan demikian untuk membentuk psikologis ini, Raditya menerapkan dua prinsip.
Prinsip Menunggu
Prinsip pertama yang ia terapkan kepada anak-anaknya adalah belajar menunggu. Berdasarkan buku "The Opposite of Spoiled" yang ia baca, 'menunggu' dan 'uang' memiliki kaitan yang sangat erat. Raditya mengajarkan anak-anaknya untuk menunda kepuasan dan memahami bahwa mendapatkan sesuatu membutuhkan waktu dan usaha. Misalnya, ia menetapkan aturan bahwa anak-anak hanya boleh menonton TV pada hari Minggu, sehingga mereka harus menunggu dan menghitung hari hingga waktu tersebut tiba. Dengan cara ini, anak-anaknya juga belajar tentang kesabaran.
Advertisement
Prinsip Berusaha
Selain itu, Raditya mengajarkan prinsip yang kedua, yaitu belajar berusaha. Penerapannya yang paling mudah adalah melalui kegiatan menabung. Dengan demikian, jika anak-anaknya menginginkan sebuah mainan, mereka bisa membelinya dari tabungan sendiri. Setelah menanamkan kedua prinsip tersebut, diharapkan anak-anaknya akan lebih menghargai uang yang mereka peroleh.
Uang Datang dari Kerja
Kemudian Raditya mengaku bahwa anak-anaknya beberapa kali sudah mendapatkan endorsement. Dengan demikian, Raditya sekaligus memberikan pemahaman kepada mereka bahwa uang yang diperoleh dari endorsement tersebut adalah hasil dari kerja. Ia selalu menekankan bahwa jika ingin mendapatkan uang, itu semua harus melalui usaha dan kerja.
Advertisement
Persiapkan Anak
Seperti yang publik tahu, Raditya dikenal sebagai orang yang visioner. Bahkan, ia menuturkan sudah memiliki tabungan berbentuk reksadana untuk kedua anaknya. Lantas ketika anaknya sudah menginjak usia 17 tahun, tabungan tersebut akan diberikan kepada mereka untuk dikelola secara mandiri. Namun sebelum mencapai usia tersebut, Radit tentunya memiliki PR bersama sang istri. Mereka harus mengarahkan kedua anaknya agar kelak bisa memanfaatkan keuangan dengan baik.
Kejujuran Paling Utama
Selanjutnya, Raditya mengungkapkan bahwa kejujuran juga menjadi aspek yang paling penting dalam keuangan. Meskipun saat ini kedua anaknya masih kecil, ia berusaha selalu jujur kepada mereka. Nantinya ketika sang anak beranjak dewasa, Raditya secara perlahan akan mengajarkan tentang budgeting keluarga. Dengan demikian, ia berharap anak-anaknya akan lebih realistis dan objektif terhadap uang.