Sutradara Yakinkan tak Ada Pacaran Anak SD di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Fimela.com, Jakarta Dilan 1983: Wo Ai Ni telah selesai proses produksi. Film ini dijadwalkan akan naik bioskop pada 13 Juni 2024 mendatang. Dilan 1983: Wo Ai Ni mengisahkan tentang Dilan, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal di Bandung.

Namun, tak seperti film Dilan sebelumnya di mana mengisahkan tentang kisah percintaan, prekuel film Dilan ini akan berkisah tentang sebuah rasa cinta pada diri semua manusia, secara umum.

"Film ini bukan film anak SD pacaran tapi cerita tentang cinta, rasa yang diberikan Tuhan di hati manusia. Cinta yang sesungguhnya kepada Tuhan," kata Fajar Bustomi, sang sutradara kepada awak media di Bandung, baru-baru ini.

Cinta dan Hati nan Tulus

Acara peluncuran trailer dan poster resmi prekuel dari film Dilan berjudul film Dilan 1983: Wo Ai Ni, di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/4/2024)

Fajar menambahkan ketika seseorang memiliki rasa cinta yang sebenarnya kepada Tuhannya, maka ia akan memiliki cinta yang sama kepada sesama ciptaan-Nya di dunia. Ia pun mengutip salah satu dialog Dilan bahwa semua manusia punya hati.

"Semakin mencintai Tuhan kita akan mencintai seluruh makhluk ciptaannya bahkan orang yang berbeda agama. Karena ciptaan Tuhan juga kan? Seperti ketika Dilan disebut sebagai anak SD yang sudah jatuh cinta oleh abangnya, Dilan menjawab 'Mau SD, mau SMP, mau S1 atau profesor semua sama punya hati," papar Fajar.

"Dan terakhir saya pastikan di film Dilan 1983: Wo Ai Ni tidak ada pacaran anak SD sama sekali. Semoga hati kita dijaga dari berburuk sangka," tegas Fajar Bustomi.

Ada Pembimbing

Sebagai sutradara dalam film ini, Fajar Bustomi mengatakan bahwa dirinya tak sendiri ketika proses produksi. Ia selalu melibatkan Pidi Baiq yang merupakan penulis novel dan juga filmnya. Bagi Fajar, Pidi Baiq tak ubahnya sebagai penulis.

"Karena kan saya ga hidup di era itu. Pada 1983 saya usianya masih setahun. Tapi meski ga ngerasain langsung, dari tulisan ayah (Pidi) berasa. Mudah baget bikin Dilan karena ada relate ke kejadian nyata," ujar Fajar Bustomi.

Pria yang juga menjadi sutradara di film Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara dari Dilan tersebut menyatakan bahwa kerjasama dengan Pidi Baiq selalu menyenangkan.