Dibintangi Beby Tsabina dan Maxime Bouttier, Sederet Hal Menarik di Balik Penggarapan Serial "The Perfect Strangers"

Dalam rangka menyempurnakan karakternya sebagai Alexa. Beby harus melakukan beberapa persiapan yang ekstra, termasuk untuk adegan kebut-kebutan. Beby menuturkan sempat belajar motor sebelum syuting.

"Aku beneran bawa. Dua hari sebelum syuting (aku belajar), lumayan cepet sih itu ya, alhamdulillah itu lancar, plus pas di lokasi syuting juga tetep ada yang bantuin buat belajar lagi, karna kan scene-scene naik motornya juga gak terus-terusan, bisa ada yang di minggu kedua syuting, trus tiba-tiba di ujung atau di tengah, jadi setiap mau syuting yang take pake motor tuh aku pastinya minta buat belajar dulu sebentar, muter-muter dulu baru take lagi, tapi seru banget sih," ucap Beby di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (4/23/2024).

Beby mengaku sebelum membintangi "The Perfect Strangers", sudah pernah menjalani adegan fight di serial-serial sebelumnya. Ia juga menambahkan bahwa memiliki karakter yang dapat bertarung itu menjadi suatu hal yang ia suka.

"Kalo fighting aku memang sudah pernah dan sesuatu yang aku suka banget, trus akhirnya bisa di sini dikasih kesempatan buat fighting lagi (walaupun) tipis-tipis jadi happy sih," ungkap Beby

Saat ditanyakan oleh rekan media mengenai persiapannya dalam memerankan figt scene, Beby menuturkan sempat mendapat pelatihan sebelum menjalani adegan-adegan tersebut, "Iyaa, ada sedikit workshop aja".

Beby dan Maxime akhirnya disatukan kembali dalam serial 'The Perfect Strangers'. Ferry Pei Irawan atau biasa disapa Pei, selaku sutradara menuturkan bahwa setelah bergabung ke proyek serial tersebut. Ia baru mengetahui kedua bintang utamanya telah berteman dari lama.

"Setelah bergabung ke sini dan saya juga baru tau, Beby sama Maxime itu udah temen lama,"

Hal ini pun dibenarkan oleh Beby, ia berkata, "Iya betul tadi kata om Pei kita udh kenal lama alhamdulillahnya, jadi gak asing banget".

Maxime juga menambahkan bahwa mereka dulunya juga sempat satu proyek, namun sudah 6 tahun yang lalu, "I think the last time kita kerja sama, it was like 6 years ago".

Pei sebagai sutradara serial "The Perfect Strangers" mengungkapkan tantangan Beby dan Maxime selama membangun chemistry lantaran keduanya bak kakak-adik dan seorang teman lama sehingga saat beradegan romantis, keduanya masih sering berkelakar.

"Mereka cekakak-cekikik kalo mau adegan itu (romansa), dari mulai persiapan sampe syuting, tapi memang hubungan mereka kaya kakak adek, jadi apapun kendalanya selama produksi kita hadapinya dengan fun dan kita omongin bareng-bareng aja," ucap Pei.

Bebby pun juga menambahkan, ia mengungkapkan bahwa sudah lama tidak bermain bersama Maxime, sekaligus keduanya belum pernah memerankan karakter yang memiliki romansa cukup dalam. Dengan demikian, hal tersebut menjadi tantangan dan keseruan baru saat menjalani proyek serial ini.

"Jujur syutingnya udh lama banget sih (sama Maxime), dan udah lama bgt juga gak ketemu, trus pas om Pei bilang ini romansa, sebelumnya kita juga romansa ya tapi gak terlalu dalam, jadi lumayan challenging banget untuk mendapatkan chemistry, biasanya kalo temen ya temen aja gak ada ke arah-arah situ, jadi pas disuruh kaya gini lumayan jadi sesuatu yang baru ya," kata Beby.

Walau demikian, kondisi tersebut tak berlangsung lama. Keduanya tetap bisa tampil profesional mengikuti tuntutan peran sampai proses syuting selesai.

"Itu kita pas adjusting lumayan banyak ketawanya, tapi alhamdulillah banget syutingnya fun dan gak ada kendala, jadi happy banget jalaninnya," lanjut Beby.

Sutradara dari "The Perfect Strangers" yakni Pei mengungkapkan walaupun ceritanya cukup kompleks dan gelap dengan sedikit bumbu romansa. Ia berupaya menyajikan cerita tersebut imbang dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Kita pengen mendeliver mood-nya dark, tapi (juga) kita upayakan dari komposisi, shot, kamera movement-nya itu romantik, tetep ada tensi-tensi loving scene yang gemes-gemes gitu mau kita coba terapkan di sini, walaupun sisi dark-nya tetep ada di beberapa bagian," kata Pei.

"Hal menariknya mengadaptasi dari cerita orisinal Wattpad yang universe-nya terlalu besar dan imajinatif, kita buat menjadi lebih reliable, sehingga bisa diterima oleh semua kalangan," lanjut Pei.