Fimela.com, Jakarta Tradisi sungkeman kepada orang tua, maupun saling memaafkan sudah biasa dilakukan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Demikian pula dengan yang terjadi di keluarga Tantri Kotak dan Arda Naff.
Tetapi, pasangan ini memiliki cara tersendiri untuk meminta maaf kepada saudara, teman dan handai taulan. Seperti Arda yang menegaskan bahwa tradisi maaf-memaafkan saat hari raya yang akrab disebut Lebaran itu adalah hal yang baik.
"Paling kita lebaran tuh momen maafnya karena kita dipaksa mau gamau untuk memafkan itu yang seharusnya tidak boleh hilang walaupun Cuma lewat whatsapp," kata Arda Naff dalam wawancara Famestory di kantor KLY, Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Saya dan istri mengusahakan untuk tidak mengcopy-paste yang tangan tertutup mata terpejam itu nggak," lanjut Arda Naff.
Advertisement
Secara Langsung
Arda menganggap bahwa meminta maaf dengan kalimat hasil copy-paste adalah hal yang kurang sopan dan kurang personal. Ia lebih senang mengetik nama secara langsung dan menuliskan permintaan maaf.
"Saya lebih senang misalnya namanya Tata. Oke, Ta, maaf ya aku banyak salahnya, itu ternyata itu lebih memang saya bikin itu untuk dia," kata Arda.
"Jadi kita buat sekarang apa yang lebih membedakan dari tahun ke tahun ya itu dia, kita upaya untuk minta maaf sama orang karena Lebaran itu minta maaf," sambungnya.
Lebih Lega
Masih menurut Arda Naff, Lebaran selalu khas dengan banyak sekali tradisi, baik dari segi makanan maupun kebiasaan. Namun satu yang menurutnya jangan sampai hilang adalah tradisi saling memaafkan.
"Mau makan setoples boleh mau makan ketupat boleh, tapi momen maaf-mnaafnya jangan lupa," tutur Arda.
Baginya secara pribadi, saling memaafkan merupakan hal yang menjadikan jjiwa semakin tenang. "Karena kalau udah minta maaf ya lega aja hidup jadi lebih enteng," papar Arda Naff.