8 Fakta Celine Dion, yang Ternyata Mengidap Penyakit Langka

Celine Dion dilahirkan di Quebec, Kanada pada tahun 1968. Dia memulai karirnya sebagai penyanyi sejak usia sangat muda, hanya 12 tahun ketika merekam lagu pertamanya.

Celine Dion menikah dengan manajernya, Rene Angelil, pada tahun 1994. Mereka memiliki tiga anak bersama-sama, dan suaminya adalah orang yang paling berpengaruh dalam karir musiknya. Namun, Rene meninggal pada tahun 2016 karena kanker.

Pada tahun 2022, dilaporkan bahwa Celine Dion menderita penyakit langka yang disebut Stiff Person Syndrome (SPS). SPS merupakan kondisi neurologis jarang yang membuat otot menjadi kaku dan sering mengalami kejang. Selain itu, SPS juga dapat mempengaruhi cara otak dan sumsum tulang belakang mengatur gerakan otot.

Celine Dion terkenal karena memiliki kemampuan vokal yang luar biasa. Dia bisa mencapai nada tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia, dan jangkauan vokalnya meliputi lebih dari tiga oktaf.

Celine adalah salah satu dari wanita kaya. Celine Dion menempati peringkat keempat dengan bayaran tertinggi di dunia. Pada tahun 2017, dia menghasilkan 42 juta dolar AS. Dia berada di bawah Beyonce yang menghasilkan 105 juta dolar AS, Adele di peringkat kedua dengan penghasilan 65 juta dolar AS, dan Taylor Swift dengan 44 juta dolar AS.

Celine Dion dikenal sebagai penyanyi internasional yang telah merilis album dalam beberapa bahasa seperti Prancis, Inggris, Spanyol, dan Jerman. Selain itu, dia juga mahir dalam beberapa bahasa lain, termasuk bahasa Mandarin.

Dia merupakan anak bungsu dari 14 bersaudara yang besar di Quebec.

Penyanyi asal Kanada ini konon memiliki lebih dari 500 pasang sepatu yang disimpan di ruang koleksi khususnya.

Di tahun 1988, Céline berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision di Dublin, Irlandia. Keberhasilan internasionalnya muncul ketika ia merekam lagu tema untuk film Disney 'Beauty and the Beast'. Lagu tersebut meraih peringkat pertama dan memenangkan Academy Award serta Grammy.

Celine Dion lahir dan dibesarkan di Charlemagne, Quebec, Kanada, di mana bahasa Prancis adalah bahasa utamanya. Awalnya, dia memulai karir bernyanyi dalam bahasa Prancis, dan aksennya masih kentara. Namun, seiring dengan kesuksesannya yang semakin internasional, dia mulai lebih sering bernyanyi dalam bahasa Inggris.

Ketika berusia 12 tahun, Céline menciptakan lagu bersama saudara laki-lakinya dan ibunya. Demo yang dibuatnya menarik perhatian René Angélil, yang kemudian menjadi suami dan manajer Céline. René begitu yakin akan bakat Céline sehingga dia menggadaikan rumahnya untuk merekam album debutnya.

Penampilan Celine Dion saat menyanyikan lagu hitsnya, 'My Heart Will Go On,' di acara GRAMMYs tahun 1998 sederhana, orkestral, dan penuh dengan emosi. Pada akhir tahun 1990-an, mungkin tidak ada lagu yang memiliki pengaruh lebih besar dalam budaya mainstream daripada 'My Heart Will Go On' milik Celine Dion.