Fimela.com, Jakarta Hari ini (18/1/2024) Samara Group merayakan hari jadinya yang ke-5 dan menggelar acara Samara URL: Forward Facing di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Di hari jadinya, melalui acara tersebut Samara Group memperkenalkan berbagai proyek dan rencana yang akan dijalankan di tahun 2024.
Dalam kesempatan tersebut Co-Founder dan CEO Samara Group Ben Soebiakto menuturkan bagaimana perusahaan ini berkembang pesat di tengah perkembangan dan evolusi industri kreatif.
Selama lima tahun bertumbuh, Ben pun menyebut Samara kini sudah menemukan jati dirinya, yaitu sebagai perusahaan content experience group. "Selama lima tahun kita mencari sebuah jati diri dan menyebut diri kami adalah perusahaan content experience group, karena kita percaya hari ini consumer perlu sekali yang namanya sebuah experience, engagement dengan content yang kita create," katanya di acara tersebut.
Menemukan jati diri dan mengetahui kebutuhan pasar, Samara Group pun menghadirkan berbagai pengalaman menarik lewat berbagai perusahaan bagiannya.
"Ada dua pilar dari bisnis kami, yang pertama adalah life experience group, seperti Idea Fest, Synchronize Fest, dan juga Wonderfest atau pun Wonder Park," ujarnya. "Yang kedua kami juga punya perusahaan konten yang kami bangun dengan para partner yang saya banggakan di sini ada Base Entertainment, ada Famous Allstars, Unity, Folkative, Majelis Lucu Indonesia, Wahana Kreator, Kawi Animations dan iWil Network," jelasnya.
Advertisement
Highlight
Di acara ini, Arie Daginkz pun hadir membagikan keseruan yang akan dihadirkan Synchronize Fest di tahun 2024, termasuk memperlihatkan line up pertama yang akan memeriahkan festival musik tersebut.
Ya, digelar di Gambir Expo pada 4, 5, dan 6 Oktober 2024, Synchronize Fest 2024 yang bertajuk #TogetherBersama akan mengahdirkan Dewi Perssik feat. Aldi Taher, Haddad Alwi feat. Sulis Cinta Rasul & Yasmin, Burgerkill “Killchestra”, Inbox SCTV Live at Synchronize Fest, Omo Kucrut, POTLOT JAM (Anda Perdana, Anang Hermansyah, Oppie & Bop, Kidnap Katrina, The Flowers, Imanez's Otto Jam & Slank), Prontaxan: The Blue Print of Remux Bro, Rakis Dawai Melantun Ajep (Melayukan Kartun Asal Jepang), The Bandells, dan Timnas Jatiwangi (Talawengkar, Motherbank, Lair). Daftar musisi yang akan hadir di Synchronize Fest pun masih akan terus bertambah.
Selain itu, Arie menjelaskan jika Synchronize Fest juga hadir membawa kepedulian pada bumi dengan "Kami adalah festival pertama di Indonesia, mungkin satu-satunya yang mempuanyai water station (untuk minum), kami menganjurkan para warga-wargi, begitu kami menyebut penonton Synchronize Festival membawa tumblr dalam rangka mengurangi sampah," ujarnya menjelaskan salah satu bentuk kepedulian bumi yang dilakukan di Synchronize Fest.
Base Entertainment
Dalam kesempatan ini Chief Executive of Base Entertainment Shanty Harmayn juga hadir menunjukan kesuksesan dan beragam proyek film yang tengah digarap, salah satunya Gadis Kretek yang berhasil menjadi nomor satu di Indonesia selama lima minggu sejak penayangan perdananya, hingga menempati posisi Top 10 di 22 negara.
Bicara soal produksi film, Shanty mengungkap jika Base memegang nilai-nilai tertentu dalam proses penggarapan sebuah karya, yaitu kolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Contohnya adalah seperti dalam penggarapan film Petualangan Sherina 2, di mana Base Entertainment berkolaborasi dengan Miles Film. "We believe in colaboration. Colaboration is our DNA," katanya.
Lebih lanjut Shanty menuturkan dalam penggarapan film, Base selalu membuat karya-karyanya kontemporer dan dekat dengan penontonnya. Hal tersebut pun dilakukan pada serial Gadis Kretek, di mana kisah masa lalu dihadirkan secara kontemporer dan bisa dinikmati penonton dari berbagai usia. "For everything every story we need to make it contemporary, karena penonton Indonesia adalah penonton muda. Kita harus sangat bisa melihat di mana cerita-cerita ini bisa relevan (dengan penonton)," tuturnya.
Di awal tahun 2024, Shanty mengungkap optimismenya di mana penonton bisokop di Indonesia terus tumbuh secara positif. Saat ini Base Entertainment pun tengah menggarap tiga proyek berjalan, empat proyek praproduksi dan 31 proyek lain dalam pengembangan.
Advertisement
Edukasi Seks Lewat Film
Di sesi selanjutnya hadir pula Chief Marketing Officer Samara Group Desy Bachir mewakili Wonderfest, Orchida Ramadhania mewakili Wahana Kreator, juga Cinta Laura di mana ketiganya berbincang dalam Talk Show Women and Family is The New Currency of Social Capital.
Salah satu hal yang menarik dibahas di sesi ini adalah tentang bagaimana Wahana Kreator berani menyuarakan isu sensitif dan hal yang dianggap tabu melalui cerita dalam film, seperti topik tentang seks dalam kisah Dua Garis Biru."Kita sebenarnya bukan berat, tapi menormalisasi hal-hal yang dialami perempuan sehari-hari dan enggak ada mediumnya untuk mereka bicarakan," kata Orchida Ramadhania.
Bukan rahasia jika topik tentang seks menjadi sesuatu yang sangat tabu untuk dibicarakan dan Cinta Laura menyebut topik tentang seks bisa dibahas secara perlahan melalui media seperti film sebagai bentuk edukasi yang luas.
"Enggak bisa dipungkiri bahwa tentunya mungkin karena tradisi kita, budaya kita, topik-topik seperti ini sangat susah dibahas karena kita sudah didikte dari kecil bahwa ini tuh enggak boleh diomongin secara publik," kata Cinta Laura.
"Tapi sebenarnya ada bahaya yang sangat-sangat besar, karena statistik data sudah menunjukan bahwa di negara-negara di mana hal seperti ini (seks) tidak diedukasi, tingkat sexsual harrasment deases lebih tinggi, kehamilan di laur nikah bahkan lebih tinggi juga, nah ini semua hal-hal yang sangat bahaya, jadi lagi-lagi kalau kita tidak memaksa masyarakat membahas topik-topik ini , at least lewat media mau itu film, talk show, pelan-pelan membuka conversation-nya agar kita bisa membuat rasa canggung, apalagi dikalangan anak muda," jelas Cinta.