Fimela.com, Jakarta Guntur Wibowo, vokalis dari grup band Close To Breathe memperkenalkan project solonya dalam bentuk EP. Berjudul Birahi, mini album tersebut diperkenalkan sebagai sebuah sentilan untuk anak-anak muda dengan segala tingkah polahnya di sosial media.
Dalam keterangannya, Guntur mengakui jika lagu-lagu yang dirangkum dalam EP Birahi terkesan nakal. Namun, di balik itu, ada pesan moral yang hendak ia sisipkan sebagai bentuk sentilan terhadap sejumlah fenomena yang terjadi belakangan.
"Tema EP ini seperti gaya pacaran yang ada pada saat ini dan gaya bersosial media para pemuda-pemudi," ungkap Guntur.
Advertisement
"Lagu-lagu di sini juga identik dengan lirik-lirik nakal dan sentilan bagi pemuda-pemudi untuk memberikan pesan moral," sambungnya kemudian.
BACA JUGA
Advertisement
Berisi Lima Lagu
Lebih lanjut, EP Birahi berisikan lima materi lagu yakni Bukan Lagu Ghosting, Birahi, LDR, 'Pura Pura Gak Tau, dan Lagu Tiktok. Dikerjakan dalam waktu yang terbilang singkat, ia dibantu oleh Heymbenk yang tak lain merupakan vokalis dari band pop punk ternama, Stand Here Alone.
"Heymbenk orang yang terus mendukung saya untuk terus bermusik. Dia terlibat di semua lagu dari EP ini," tutur Guntur.
Nasib Bandnya
Yang kemudian menarik untuk dikulik ialah nasib dari Close To Breathe setelah ini. Mengaku masih gamang tentang rencana karier bermusiknya ke depan apakah tetap bersama bandnya atau bersolo karier, namun yang kini bisa dipastikan ialah dirinya masih menjadi bagian dari band tersebut.
Terlepas dari itu, Guntur berharap jika karya-karyanya dalam EP Birahi bisa diterima oleh pendengar musik di Indonesia. "Semoga lagu di EP ini ini bisa di terima oleh pendengar kawula muda dan bisa memberikan pesan bagi para pendengar semua," pungkasnya.