Fimela.com, Jakarta Sebagai mantan istri mendiang Uataz Jeffri Al Buchori, nama Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik dikenal sebagai pendakwah yang konsisten mengajarkan berbagai kebaikan untuk sesama, khususnya umat muslim di Indonesia. Dalam sebuah kesempatan, ibu dari Abidzar Al Ghifari itu pun membeberkan dua hal yang harusnya dilupakan oleh setiap orang dalam hidupnya.
Hal itu dijelaskan Umi Pipik saat berbincang dengan Meisya Siregar, beberapa waktu lalu. Dikutip dari Liputan6, hal pertama yang sedianya harus dilupakan seseorang adalah kebaikan yang dilakukan pada orang lain. Dengan begitu, ia menilai tak ada harapan balas budi kepada orang yang pernah ditolong.
"Lupakan kebaikan kita sama orang lain, nggak usah diingat-ingat. Takutnya kita kecewa saat kita sudah sering menolong dia, begitu kita minta pertolongan dia nggak mau nolongin kita, kita berharap sama dia, lalu kita kecewa," ucap Umi Pipik dilihat dari salah satu konten yang diunggah akun Lambegosiip di Instagram.
Advertisement
"Semakin kita berharap sama manusia, kita akan kecewa, tapi kalau kita berharap sama Allah, Allah nggak akan ngecewain kita. Dan Allah pasti lihat kebaikan kita," sambungnya kemudian.
BACA JUGA
Advertisement
Sudah Seharusnya
Lebih lanjut, Umi Pipik mengatakan jika menolong orang lain sudah merupakan keharusan setiap manusia. Maka dari itu, hal tersebut tak perlu diingat-ingat hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain.
"Nggak usah harus ada pengakuan dan nggak usah berharap kita bakal dibalas kebaikan lagi. Karena Allah yang sebaik-baiknya membalas," paparnya.
Lupakan Perbuatan Buruk Orang Lain
Selain itu, hal lain yang sepatutnya tak perlu diingat oleh seseorang dalam menjalani hidup ialah segala perbuatan buruk orang lain. Dengan begitu, Umi Pipik menilai setiap orang bisa terhindar dari rasa dendam yang bisa berdampak buruk bagi diri sendiri.
"(Lupakan keburukan orang lain) Supaya nggak nyimpan benci dan dendam. Karena saat kita mati dan masih menyimpan dendam, nggak bisa maafin, nggak selamat di alam kubur kita. Allah menerima ibadah dengan hati yang selamat. Bagaimana ibadah kita sampai kepada Allah kalau hati kita masih nyimpan benci sama hambanya Allah," tutupnya.