Sukses

Entertainment

Penampilan Piyu Jadi Sorotan, Sebut Tak Lagi Butuh Topi

Fimela.com, Jakarta Musisi Satriyo Yudi Wahono atau biasa disapa Piyu belakangan ini tampil beda. Jika biasa mengenakan topi, kini gitaris Padi itu sudah tak lagi memakai aksesoris tersebut. Tidak hanya itu, kepala botaknya pun kini berubah menjadi lebat. 

Penampilan barunya ini menjadi pertanyaan beberapa teman musisi dan fans. Bagi mereka, yang paling menarik tentu saja melihat pencipta lagu 'Penjaga Hati' milik Ari Lasso itu kini sudah punya rambut lagi.

"Hasil yang pertama aku puas banget. Bagus banget dan keren, dan semua orang juga pada pangling, bahkan ini yang lucu, ada teman yang ngasih hadiah aku kado, kemarin kasih topi. Terus di DM Aku, 'Mas, what's wrong with my hat that I gave to you'. Dia bilang begitu. 'Oooh, nggak nggak apa. Aku emang udah gak pake topi'," kata Piyu Padi sambil tertawa. 

Akan Ada Treatment Lainnya

Meski penampilan rambutnya sudah jauh lebih berbeda, Piyu mengaku masih punya satu urusan lagi terkait kebotakan kepalanya. 

"Saya itu ada punya problem yaitu di rambut bagian depan dan juga ada di crown. Kalau untuk melakukan tindakan (transplantasi), itu tidak boleh langsung dua-duanya. Jadi (sebelumnya) kita lakukan yang di depan," papar ayah tiga anak itu.

Merasa waktunya sudah tepat, Piyu kembali menjalani transplantasi kedua untuk rambut bagian tengah atasnya (crown). Piyu menyebut nama Farmanina Aesthetic & Hair Clinic sebagai tempat pertama ia menjalani transplantasi rambut dan berhasil.

"Yah, setelah setahun lalu melaksanakan hair transplant di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic, terus terang aja aku puas banget, dan yang penting saya sebulan sekali harus melakukan PRP. Jadi di situ aku benar-benar ditreatment, di-maintan banget. Selama setahun kaya nggak kerasa. Tiba-tiba aja, oh ini udah setahun. Makanya sekarang inilah saatnya untuk melakukan transplant kedua," ujar Piyu.

Kata Dokter

Dokter Farmanina, Mbio (AAM), dokter ahli transplantasi rambut dari Farmanina mengatakan, kasus kebotakan kepala yang dialami Piyu terhitung agak unik. Hal tersebut terkait dengan keberadaan area donor rambut bagian belakang kepala lelaki kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu. 

"Pada kasus Piyu ini agak unik ya, daerah donornya kurang bagus. Jadi daerah donor harus di treatment dulu dengan PRP. Lalu kita baru bisa tindakan lagi setelah satu tahun, setelah daerah donornya bisa kita ambil lagi. Kita bisa saja sekali kerjakan tapi kalau misal daerah donornya tidak baik dan kita memang tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki daerah donornya, maka kita kerjakan dua kali biasanya," jelas dr. Nina.

Secara medis, tambah dr. Nina, pengerjaaan transplantasi rambut pertama dan kedua kapada Piyu tidak ada yang berbeda. Oleh karenanya ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama, persoalan kebotakan di kepala bagian crown Piyu sudah dapat teratasi.

"Kalau dari medisnya, pengerjaannya sama. Seperti biasa, ambil rambutnya dulu dari daerah donor. Kemudian istirahat satu jam baru tanam. Semua sama. Hair transplant-nya semua sama. Kemudian besok buka perban, hari ketiganya cuci rambut, hari ke-14 kontrol lagi untuk melihat keadaan kerak-kerak rambutnya. Habis itu tiap bulan lakukan PRP. Semuanya sama," imbuh dr. Nina.

Mengalami sendiri bagaimana rambutnya berhasil tumbuh setelah menjalani transplantasi rambut di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic, Piyu mengajak siapa pun yang punya persoalan terkait kerontokan rambut atau mundurnya garis rambut (hair line) untuk melakukan hal serupa.

"Buat sobat-sobat yang ingin melakukan transplant rambut atau hair transplant, terutama sekali kalau mau ke Farmanina Clinic, nggak usah kuatir. Semua prosedurnya sangat-sangat enak, nyaman, terus habis itu juga santai sih. Dokter Nina-nya itu benar-benar dokter kualitas dunia dari Indonesia. Bahkan tadi sayang banget, aku nggak bawa gitar. Kalau bawa gitar mungkin aku main gitar sambil di transplant," ucap lelaki kelahiran 15 Juli 1973 itu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading