Fimela.com, Jakarta Populer sejak videonya viral di TikTok, kini Gabriel Prince semakin disibukkan dengan berbagai aktivitasnya dalam dunia hiburan. Terjun sebagai publik figur, tentu saja ia tidak akan luput dari komentar-komentar netizen. Mulai dari komentar positif hingga menyakiti hati.
Beberapa waktu lalu pun Prince terlibat kontroversi yang membuat dirinya kena hujatan warganet. Akan tetapi, masalah tersebut telah rampung dengan pihak terkait. Meski mengalami terpaan negatif terutama di media sosial, Prince rupanya sosok yang sangat jarang menunjukkan kelemahannya di depan sang Ibunda.
Ketika ditanyai tentang hal tersebut di podcast Denny Sumargo, Prince menjawab dengan lugas bahkan tergambarkan betapa dewasanya pria berusia 19 tahun itu.
Advertisement
"Bukan cuman di depan mamah aja sih, kayak udah terbiasa aja," ungkap Prince.
Advertisement
Menyimpan Semuanya Sendiri
Prince berkata demikian bukan tanpa sebab, melainkan ia mengaku bahwa memang itu adalah bagian dari sifat buruknya. Ia terbiasa menyimpan segala pikiran dan perasaan hanya seorang diri dan jarang sekali menangis.
"Salah satu sifat buruk aku itu aku simpan semuanya dalam diri aku sendiri," ucapnya.
"Dan aku juga orangnya, aku bisa bilang sangat jarang menangis. Jadi kalau misalnya aku nangis itu gara-gara udah terlalu banyak pikiran dalam kepala aku dan aku perlu keluarin," tambah Prince.
Tumbuh dengan Figur Ayah yang Maskulin
Kembali ditanyai terkait alasan tidak ingin menangis. Figur sang ayah rupanya menjawab semia pertanyaan tadi. Ia tumbuh dewasa dengan sosok ayah yang begitu kuat masculinitynya, hingga ajarannya pun masih tetap melekat pada diri Prince sampai saat ini.
"Alasan utamanya adalah aku tumbuh dengan figur bapak yang sangat kuat. Bapak aku itu sangat maskulin, pokoknya ajarannya itu cowok enggak boleh nangis, cowok harus kayak gini. Jadi mungkin gara-gara masculinity dia, yang sekarang disebut toxic masculinity. Aku masih rasain sampai sekarang," jelas pria tampan kelahiran Surabaya tersebut.
Advertisement
Nangis itu Lemah
Oleh karena itu, pembelajaran yang diserapnya selama ini membuat Prince selalu berpikir jika menangis maka dia lemah.
"Jadi setiap kali aku nangis aku ngerasa lemah. Cuman aku lagi berusaha untuk bilang ke diri sendiri kayak it's okay to cry," pungkasnya.