5 Tontonan Horor untuk Temani Akhir Pekan, Siap Bikin Merinding dan Deg-degan

Film horor populer karya Kimo Stamboel ini diangkat dari sebuah thread horor yang viral. Kisah Sewu Dino mengikuti Sri (Mikha Tambayong) yang mengambil pekerjaan bergaji tinggi bersama dua perempuan lainnya untuk merawat seorang gadis yang terkena kutukan santet Sewu Dino.

Terikat oleh perjanjian mistik, ketiganya pun tidak dapat pergi hingga hari ke 1000 untuk menghindari kematian. “Film ini menjadi salah satu syuting tersulit yang pernah aku lakukan, banyak tantangan baik di lokasi maupun belajar bahasanya sendiri. Wajib ditonton kembali bagi para penggemar film horor Indonesia untuk menemukan detail-detail horor yang mungkin terlewatkan sebelumnya,” kata Mikha.

Berlatar tahun 70-an, Mangkujiwo 2 akan membawa penonton ke masa lalu dengan sebuah kisah horor Indonesia yang menegangkan. Setelah kematian Cokrokusumo, Uma (Yasamin Jasem) memulai perjalanan untuk menghadapi traumanya dan mengungkap teka-teki seputar keterlibatan Kuntilanak dalam hidupnya.

Sementara itu, Brotoseno (Sujiwo Tejo), Nyi Kenanga (Djenar Maesa Ayu), dan Karmila (Karina Suwandi) mengambil langkah kejam untuk mendorong Mangkujiwo ke puncak kejayaan, di mana pertumpahan darah pasti akan kembali terjadi.

Setelah kematian putrinya, seorang aktris horor terkenal bernama Dara (Anya Geraldine) percaya bahwa arwah sang anak terhubung dengan sebuah boneka yang tiba-tiba muncul di depan pintu rumahnya. Boneka tersebut pun segera menimbulkan berbagai teror di dunianya.

Film horor Waktu Maghrib membawa kepercayaan lokal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, yaitu ‘jangan keluar waktu Maghrib’. Dalam film ini, tiga orang anak harus menghadapi serangkaian teror supernatural ketika sebuah ucapan yang terlontar pada saat adzan Maghrib berkumandang berujung pada kematian seorang guru. Mereka pun mencoba mengungkap misteri di balik kematian sang guru.

Jika Anda ingin melihat suasana pedesaan yang mencekam saat Halloween, kunjungi KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni. Diangkat dari cerita viral karya SimpleMan, film ini hadir dengan durasi 40 menit lebih lama dibandingkan versi sebelumnya.

Kisahnya mengikuti enam mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa terpencil yang tidak biasa. Terlepas dari peringatan sang kepala desa, keanehan mulai terjadi satu per satu dan muncul teror dari sosok penari misterius yang menyeramkan. Mereka meminta bantuan seorang dukun setempat, tetapi tetap terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari tersebut.