Zaizatun Nihayati, Wanita Cantik-Inspiratif Pendamping Karir dan Kehidupan Mahfud MD

Di tengah sorotan karir politik yang gemerlap, Mahfud MD memiliki seorang wanita yang patut mendapatkan penghargaan, yakni Zaizatun Nihayati.

Meskipun jarang terlihat di mata media, hubungan antara Zaizatun Nihayati dan Mahfud MD ternyata telah terjalin sejak Mahfud MD menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Hubungan ini terus berkembang dan mendalam seiring berjalannya waktu.

Zaizatun Nihayati lahir di Jember pada tanggal (18/11/1959), sementara Mahfud MD berasal dari Sampang, Madura, dan lahir pada (13/05/1957). Pasangan ini telah menjalani perjalanan panjang dalam hubungan mereka. Dari pernikahan itu, mereka dianugerahi tiga orang anak yang membawa kebahagiaan ke dalam keluarga mereka.

Anak-anak tersebut adalah Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar, yang menjadi bukti dari kesolidan dan kebahagiaan dalam keluarga Zaizatun Nihayati dan Mahfud MD.

Kehadiran Zaizatun Nihayati dalam kehidupan dan karir Mahfud MD seakan menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan panjang sang suami. Dalam sorotan media massa, seringkali Zaizatun terlihat mendampingi suaminya dalam berbagai acara resmi dan sosial.

Pada Rabu (18/10/2023) di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD secara resmi mengumumkan diri sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres mendatang.

Kehadiran istri mereka masing-masing juga turut mencuri perhatian publik. Dalam kesempatan tersebut, Zaizatun mengenakan busana putih dengan bawahan berwarna hitam, dan melengkapi penampilannya dengan kerudung berwarna coklat yang elegan. Serta di lehernya, terlihat kalung yang menguntai.

Ketika menghadiri sebuah acara resmi bersama suaminya, Zaizatun Nihayati tampil dengan gaya yang anggun dan sopan. Ia mengenakan busana batik dengan dominasi nuansa hijau, yang memberikan kesan segar dan elegan. Kerudung yang ia kenakan juga serasi dengan busana, dengan warna hijau yang senada, serta kalung yang menggantung di lehernya.

Kalung tersebut memberikan sentuhan keanggunan yang sempurna dalam penampilan Zaizatun. Keberadaan kalung tersebut menunjukkan bahwa perhatian terhadap detail dalam berbusana adalah salah satu ciri khas dari gaya Zaizatun yang selalu tampil memukau.

Mahfud MD, seorang politikus terkemuka. Ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dalam keluarganya. Ayahnya, Mahmodin, bekerja sebagai seorang pegawai negeri sipil di daerah Omben, Kabupaten Sampang. Di sisi lain, ibunya, Siti Khadijah, menjalani peran sebagai seorang ibu rumah tangga.

Nama lengkap Mohammad Mahfud Mahmodin tidak selalu dikenal dengan nama itu sepanjang hidupnya. Singkatan "MD" yang menjadi bagian dari namanya memiliki asal-usul yang berasal dari masa sekolah menengah pertamanya (SMP).

Sejarah singkatan "MD" tersebut mencerminkan bagaimana panggilan atau julukan dari masa kecil bisa menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan seseorang hingga saat ini.

H. Moh Mahfud MD, yang dikenal luas sebagai staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984, memiliki sejarah karier yang sangat beragam. Sebelum menjabat sebagai Hakim Konstitusi, Profesor Mahfud MD telah menduduki berbagai jabatan penting di berbagai bidang pemerintahan dan akademis.

Beliau pernah memegang posisi Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2000-2001, dan selanjutnya, menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2001. Di dunia politik, Prof Mahfud MD juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari tahun 2002 hingga 2005.

Namun, tak hanya dalam politik dan pemerintahan, beliau juga berkontribusi pada dunia pendidikan. Antara tahun 2003 hingga 2006, Prof Mahfud MD menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Kadiri. Selain itu, beliau adalah Anggota DPR-RI yang duduk di Komisi III pada periode 2004-2006, dan kemudian beralih ke Komisi I pada tahun 2006-2007. Di tahun-tahun berikutnya, Prof Mahfud MD terus berkiprah di bidang legislatif, menjadi Anggota DPR-RI yang duduk di Komisi III pada tahun 2007-2008, dan bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislatif DPR-RI pada periode yang sama.

Selain peran politiknya, Prof Mahfud MD juga memberikan kontribusi penting dalam bidang hukum nasional sebagai Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum-HAM Republik Indonesia.

Dikutip dari laman e-LHKPN, Mahfud MD tercatat rutin melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Terbaru disampaikan oleh mantan Ketua Hakim MK ini pada (31/03/2023) untuk periodik 2022.

Berdasarkan LHKPN terbaru tersebut, Mahfud MD mempunyai total harta kekayaan Rp29.546.144.117.

Rinciannya, Mahfud MD memiliki keseluruhan 15 harta tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah daerah. Di antaranya Sleman, Pamekasan, Jakarta, dan Surabaya yang bernilai Rp12 miliar. Selain itu, Mahfud melaporkan harta kekayaan dalam bentuk alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp1,5 miliar. Adapun jenis kendaraan yang dimilikinya adalah Toyota Avanza Veloz 2012, Toyota Vios 2013, Toyota Camry 2017,  serta Toyota Alphard 2018.

Mahfud juga memiliki total nilai harta bergerak lainnya sebesar Rp180.500.000. Lalu, harta dalam bentuk kas dan setara kas senilai Rp15.802.328.117.

Mahfud pernah memiliki jabatan di DPR di Komisi I (2006-2007), Komisi III (2007-2008), dan Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI (2007-2008). Di tengah kesibukannya sebagai anggota DPR, Mahfud MD tetap berkarier sebagai Rektor Universitas Islam Kadiri hingga 2006.