Fimela.com, Jakarta Setiap orang memiliki cerita kehidupan dan ujiannya masing-masing, begitu juga dengan presenter Ferdy Hasan, yang sempat merasa jatuh usai ketujuh bisnis yang dirintisnya hancur.
Kepada Daniel Mananta, Fersy bercerita jika dirinya sudah membangun bisnis sejak muda dan kesuksesan pun ia dapatkan di usia 30-an. Namun di tengah kesuksesan itu Ferdy menyebut dirinya sempat merasa sombong dengan segala pencapaian yang ia raih.
“Tahun ini gue 50. Gue ngerasa bahwa waktu itu gue di 30-an lah gue on top of my career, cari uang udah lebih mudah bahkan lumayan dapet lebih lah gitu ya dari pekerjaan di entertainment ini. Terus gue banyak bisnis. gue ngerasa bahwa ya mungkin sombong ya kalau dibilang 'ini semua karena gue'," kata Ferdy Hasan.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Titik Terendah Dalam Hidup
Lebih lanjut, bercerita tentang kegagalannya, Fedy pun merasa berada di titik terendah dalam hidupnya hingga membuat presenter yang akan menginjak 50 tahun itu tak berpikir tak bisa melakukan apa pun lagi.
"Gue ada 7 bisnis. Jadi kalau 3 tumbang masih ada 4 di luar yang entertainment. Terus udah gitu gue ngerasa bahwa semua gampang, semua bisa dan of course 'your in control of everything'. One day 7 (bisnis) semuanya bertabrakan hampir 2 bulan. That's it," tuturnya.
"Gue ngerasa kalut banget, hancur banget, stres banget, uang yang udah gue kumpul-kumpul dari berpuluh tahun gue kerja di entartainment segala macem. Maybe just like a day for me, ini berat banget, gue stres banget segala macem ini itu sampai akhirnya i’m at the loose point of my life, sampai enggak tahu mau ngapain lagi.”
Mendekatkan diri Kepada Tuhan
Seiring berjalannya waktu Ferdy kemudian bertemu kembali dengan temannya, yang kemudian mengajaknya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan kembali belajar agama.
"Dia ngajak 'Ayo Fer belajar agama, ayo ke masjid kita salat'. Setiap kesini dia ngajak gue salat di Masjid, gue salat di Masjid dan sebagainya. Tapi gue masih belum dapet ininya (kliknya di hati). Sampai gue telepon dia, gue nangis sampai gue bilang 'gue selesai deh gue udah capek', pokoknya semua percuma percuma dan menyalahkan," katanya.
Advertisement
Belajar Agama
Terkait kondisinya yang berada dalam kesuliyan, Ferdy pun kemudian berkonsultasi dengan seorang ahli agama dan terus diajak seorang teman yang kemudian membukakan hatinya untuk kembali belajar agama dan lebih mendekatkan diri kepada Yang Kuasa.
"Gue mulai belajar tuh, mulai belajar agama. Mulai belajar, mulai ikut kajian, mulai solat. Ya off course prosesnya panjang kalau diceritain. Jadi satu hari ya masih engga lama setelah kejadian itu, gue inget datang ke ulang tahun salah satu teman. Pulang dari ulang tahun itu gue pokoknya ribut besar sama Fina. Sebelum ulang tahun itu temen gue yang 7 tahun nelepon gue 'Fer besok kita mau 3 hari di masjid, ayo kita dekatkan. Mudah-mudahan lu dikasih solusi dan lain sebagainya'," tutur Ferdy Hasan.
"Itu kayak pesantren kilatlah ya, 3 hari itu diajarin cara lu hidup dari tidur sampai bangun sampai cara ke toilet, sampai bacaan dan lain sebagainya itu, sampai kita bagaimana cara sunah lu hidup. Kok itu menyentuh gue banget. Gue malem itu solat Tahajud, gue nangis di masjid. Di situ gue pertama kalinya merasa bahwa tenang gue, tenang banget," jelasnya bercerita.
Menemukan Kedamaian
Usai melakukan pencarian yang panjang, Ferdy pun mengaku akhirnya menemukan apa yang ia cari, yaitu ketenangan dan kedamaian dalam diri.
"So gue bilang ini yang gue cari. Jadi dengan berbagai macam ini akhirnya yang lu cari ketenangan kok. Basicly every people in this world, mau apapun lu kalau lu tenang basic lu bahagia. Jadi gue ngerasa bahwa yang tadinya rencana gue sebelum 40 gue harus begini, harus punya ini, sekarang gue tahu tujuan gue mau kemana. So for me life begin at fourty benar-benar gue mengetahui target gue kemana," sambung dia.