Kisah Marini Zumarnis, Anak Jenderal yang Biasa Naik Angkot

Ayah Marini sendiri sudah meninggal pada 16 Juni 2016 dan dimakamkan di TPU Karet Bivak. Menurut Marini Zumarnis, masih banyak kenangan yang diingatnya sampai sekarang. Termasuk keluarganya yang sering berpindah.

"Banyak Kenangan ketika kami kecil. Berpidah-pindah Sekolah, Bahkan ketika SD, Kami harus pindah 4x. Menikmati naik pesawat Hercules," ujar Marini.

Masa kecil Marini Zumarnis pun diketahui seperti anak-anak pada umumnya. "Manjat pohon jambu (Pernah tinggal di kompleks Mabad Rempoa)Naik Mobil Cup Terbuka," sambung pesinetron Bidadari.

Meski saat ayahnya yang memiliki pangkat tinggi menjabat, Marini Zumarnis mengaku tak diperbolehkan menggunakan mobil fasilitas negara. Ia pun kerap ke sekolah menggunakan kendaraan umum.

"Dan ketika ayah kami menjabat, kami tdk boleh menggunakan mobil fasilitas negara. Kami ke sekolah naik kendaraan umum. Jadi Kami Merasakan Naik Becak, Naik Metromini, Bemo, Mikrolet dan Baik Bus," ujar Marini.

Ditambahkan olehnya, pengalaman tersebut membuatnya tetap mengingatnya sampai sekarang. Bahkan sampai ketika dirinya berusia hampir kepala lima. "Pengalaman masa masa itu yg tdk terlupakan," ucapnya.

Menurut ibu dari Daffa Wardhana itu, pendidikan yang diberikan oleh ayahnya sudah tertanam kuat dalam hatinya dan menjadi pegangan di hidupnya. Dan ada satu nasehat yang selalu dipegangnya sampai sekarang.

"Trima Kasih Ayahku. Didikanmu Jd bekal hidup kami. Nasehat ayahku… Nak… ‘Hargai semua orang, jangan pilih kasih,,karena kita tdk tau nasib orang’," papar Marini Zumarnis.