Fimela.com, Jakarta Grup musik asal Jogja, The Rain kembali dengan sebuah single baru menjelang penghujung tahun 2023. Ini adalah kepingan pertama dari album studio ke-8 The Rain yang direncanakan untuk dirilis pada tahun 2024, setelah sebelumnya The Rain merilis album Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama di tahun 2022.
Lagu “Mengembara” terlahir untuk menyambut momen 22 tahun The Rain berkarya bersama. Sejak pertengahan tahun 2023, Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal) kembali masuk studio dengan setumpuk materi baru yang dikumpulkan sejak beberapa bulan sebelumnya.
“Kali ini saya banyak menulis lagu di perjalanan. Menulis lagu di berbagai tempat dan suasana berbeda, membantu memberi perspektif yang berbeda akan sebuah tema”, ujar Indra vokalis The Rain dalam siaran pers yang diterima FIMELA.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Tercipta di Perjalanan
Proses kreatif Mengembara juga terbilang cukup unik. Semua bermula dari momen Indra bermain gitar sambil bersenandung di rumahnya. “Genjrengan malam hari dengan kord gitar dan notasi vokal senemunya, tanpa lirik”, lanjutnya.
Senandung tersebut direkam secara spontan menggunakan ponsel. Beberapa hari kemudian, The Rain berangkat ke luar kota. Indra mendengarkan hasil rekaman tersebut di perjalanan, dan melanjutkan pengerjaan notasi dan liriknya hingga selesai dalam waktu seminggu sejak awal proses penulisan.
Bukan hanya proses penulisannya yang dilakukan di berbagai tempat, sebagian sesi rekaman lagu ini juga dikerjakan saat The Rain berada di luar kota. Bagian bass dikerjakan di sebuah kamar hotel di Surabaya ketika The Rain ada jadwal manggung di kota tersebut.
“Kebetulan saat itu kami harus berangkat sehari sebelumnya karena hal teknis, jadi ada waktu lowong,” ujar Iwan.
“Daripada menyocokkan waktu lagi sepulang tur, mending langsung digarap di perjalanan,” tambah Ipul.
Makna Lagu
Ditulis dengan apik, lirik lagu Mengembara menceritakan tentang perjalanan hidup. The Rain ingin menguatkan pendengar saat mengingat kembali pahit manisnya sebuah kehidupan.
“Tentang berserah, namun tanpa menghilangkan semangat untuk melangkah,” tutup Indra Prasta.