Sukses

Entertainment

Abidzar Al Ghifari tak Prioritaskan Berhijab dari Pasangan, Alasannya Diungkap

Fimela.com, Jakarta Semakin bertambahnya usia, anak sulung mendiang Uje dan Ummi Pipik, Abidzar Al Ghifari pun kerap mendapatkan pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya, kapan akan melangkah menuju pelaminan.

Pada sebuah video perbincangan yang dilakukannya, dan diunggah ulang oleh akun Instagram rumpi_gosip, Abidzar mengungkap terkait bagaimana dirinya memilih pasangan. Ia pun mengaku tak memiliki kriteria idaman.

"Aku nggak punya tipe idaman, jujur," kata Abidzar Al Ghifari dalam video yang diunggah tersebut.

Berhijab Bukan Pilihan Utama

Menurut Abidzar, banyak dari orang-orang sekelilingnya yang menganggap dirinya akan memilih sosok perempuan berhijab sebagai pendamping. Wajar, karena keluarganya merupakan keluarga pendakwah.

Namun, Abidzar justru tak mempermsalahkan ketika cintanya akan berlabuh kepada seorang perempuan yang tak berhijab. Ia tak mau menghakimi seseorang dari caranya dalam berpakaian.

"Kadang ada orang yang nanya, 'Yang hijaban nggak?' Aku bilang 'Nggak juga, yang nggak hijaban nggak juga'," ungkap Abidzar.

"Aku nggak pernah mau melihat orang dari apapun cara dia berpakaian. Aku nggak mau nge-judge sampai situ," sambungnya.

Baik Hati

Abidzar sendiri mengaku bahwa dirinya lebih memilih seorang perempuan yang memiliki hati yang baik. Pemeran 22 tahun itu pun sadar dan mengetahui jika dalam agama yang dianutnya, tuntunan memilih jodoh adalah yang baik agamanya terlebih dahulu.

"Kalau ke depannya jodohku orang yang no-hijab aku nggak ada masalah. Mungkin kalau secara Al Quran, secara agama, Tuhan dan Rasul menyarankan kita untuk mencari pasangan yang dia baik agamanya. Tapi kalau aku mencari yang baik hatinya," ucapnya.

"Karena ada orang tatoan, ngerokok, dan segala macem yang konotasinya buruk lah, katanya. Tapi hatinya baik. Sesimple ama binatang aja dia bisa sesayang itu, kehilangan binatang dia bisa senangis itu. Berarti hatinya baik, hatinya murni," imbuhnya.

Menjadi Pro Kontra

Abidzar menambahkan jika pada akhirnya, seseorang akan dinilai dari seberapa besar dan tulus kebaikan hatinya. Baik terhadap sesama manusia, alam sekitar, dan lebih luas lagi terhadap semesta.

"Karena at the end of the day yang dinilai itu hatinya. Seberapa baik kita sama orang, semesta, alam, sama semua yang dikasih Tuhan, kalau hatinya baik terhadap semuanya insyaAllah," pungkasnya.

Sontak unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari para netizen. Ada yang setuju, namun ada pula yang menyangkal pendapat Abidzar.

"Setuju....karna banyak yang pake hijab tapi hatinya TDK sesuai dg hijabnya. Hati dulu....insha Allah.....berjalannya waktu kalo punya hati yang baik. Outomatis kalo diarahkan ke jalan yang baik pasti mau," ujar akun neza_awahitta.

"Ketika seorang Muslimah telah balighah, maka mengenakan hijab adalah sebuah kewajiban baginya. Sementara masalah tatakrama, budi pekerti, akhlak mulia, hati suci, dan semacamnya adalah kewajiban berbeda yang memiliki hukum tersendiri dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan hijab," papar akun bernama umlhar.

"Klo kita beragama dengan baik InsyaAlloh hatinya pun ikut baik. Ada yg berhijab tp blm memiliki hati yg baik Krn dia blm beragama dengan baik," ujar akun marsya_shrt.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading