Fimela.com, Jakarta Enno Lerian membagikan beberapa potret dirinya ketika mudik ke Lampung, baru-baru ini. Dalam unggahannya, Enno pun mengungkap siapa jati dirinya yang sebenarnya. Ia mengaku sebagai putri Jawa yang lahir di Sumatera.
"Pujakusuma. Putri Jawa Lahir di Sumatera. Aku itu aslinya orang Jawa tapi lahir di Lampung," kata Enno Lerian di laman Instagramnya, ennolerian_, baru-baru ini.
Enno Lerian yang lahir di Lampung lalu pindah domisili ke Jakarta, sekitar tahun 1992. "Dan tinggal di Lampung sampai sekitar tahun 1991-1992 lalu pindah ke Jakarta," lanjut mantan penyanyi cilik ini.
Advertisement
Advertisement
Mudik ke Lampung
Dalam unggahannya, Enno Lerian menyematkan nama daerah yang merupakan tempat lahir dan bermain saat masa kecil. Daerah tersebut adalah Desa Panutan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Kembalinya ke Lampung dikarenakan neneknya meninggal. "Balik ke Lampung lagi untuk pamitan sama mbah ibuku tersayang yang berpulang ke Rahmatullah, mbah ibu memang tinggal sendiri di Lampung karena memang gak mau diajak pindah ke Jakarta," ujarnya.
Tampak dalam sebuah foto, Enno Lerian ada di teras sebuah rumah yang terkesan sederhana. "Dan rumah ini adalah rumah mbah ibu yang meninggalkan banyak cerita untuk aku," tuturnya.
Nostalgia
Kala dirinya berada di rumah tersebut, segera terbayang masa-masa kecil dulu, saat Enno Lerian masih bermain dengan teman-temannya. Ia mengaku sering dimarahi oleh neneknya.
"Begitu sampai di sini semua kenangan tiba tiba tergambar jelas dihadapan aku, masa kecil yang suka dimarahin mbah ibu tapi selalu dibelain bapak (kakek)," ucapnya.
Enno berkisah jika dirinya kerap bermain di alam bebas. "Lalu tergambar jelas juga pernah tenggelam waktu mandi di sungai, main layangan di sawah sama mama papa dan kakak ku, manjat pohon dan lain lain," papar Enno.
Advertisement
Campur Aduk
Dan hidup tak selamanya senang dan bahagia. Demikian halnya yang dirasakan oleh Enno Lerian kala masih berada di kampung tersebut. Namun, pahit dan manisnya hidup merupakan sebuah hal yang menjadikan banyak warna.
"Rasanya campur aduk banget kalau ingat semua kejadian, bukan hanya kebahagiaan tapi juga ada cerita pahitnya.. Tapi semua cerita itu jadi keberkahan buat aku, karena hidupku jadi banyak warnanya," tandas Enno.