Mewek Melawan Denny Sumargo, Verny Hasan: Kurang Puas Dia?

Setelah dilaporkan Denny Sumargo ke polisi, DJ Verny Hasan berkeluh kesah di depan wartawan sampai mewek soal kasus dugaan pencemaran nama baik. (Foto: Dok. YouTube Intens Investigasi)

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini, Verny Hasan mengungkap kronologi dirinya menantang tes DNA ulang di akun Instagram pribadinya. Gara-gara tantangan tersebut, Denny Sumargo melaporkan Verny ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik atau pelanggaran UUT ITE.

Verny Hasan pun membeberkan alasan dirinya melontarkan tantangan tes DNA ulang. “Sebenarnya waktu itu dari podcast-nya dia, pertama saya sudah tegur. Pertama itu saya sudah tegur, ini apa maksudnya? Dia bilang: Nggak, saya menceritakan kisah saya. Oke, nggak apa-apa,” ujar Verny seperti yang dikutip dari channel YouTube Intens Investigasi, 29 Agustus 2023.

Saat pertama Denny Sumargo mengungkit, Verny Hasan memakluminya. Kali kedua, perempuan cantik ini pun masih sabar. “Saya maafin yang pertama. Kedua, saya masih sabar. Ketiga, sudah mulai serangan banyak. Saya sabar. Tapi keempat ini, tiba-tiba, saya bangun tidur yang saya capai kerja, 1.000 komentar itu menghujat saya. Capai nggak sih kayak gitu?” ungkapnya.

Mewek

DJ Verny Hasan. (Foto: Dok. Instagram @vernyhasan_) — Didampingi tim kuasa hukum, DJ Verny Hasan menyampaikan 3 klarifikasi setelah ditantang balik Denny Sumargo untuk melakukan tes DNA ulang. (Foto: Dok. Instagram @vernyhasan_)

Mengaku tidak habis pikir, Verny Hasan sampai mewek di depan awak media. Verny menilai jika karier Denny Sumargo sudah sukses sedangkan namanya sudah terlanjur rusak di mata publik.

“Maksudnya mau cari apa lagi? Nama dia sudah bagus. Nama saya dan anak saya yang rusak seumur hidup. Mau apa lagi? Mau cari belas kasihan orang lain, seperti itu?” jelasnya.

Motivasi

Verny Hasan menduga jika Denny Sumargo punya motivasi tertentu dengan mengungkit drama hasil tes DNA di Lembaga Eijkman RSCM Jakarta pada 2019. "Kalau memang dia baik, dia bisa bikin program. Dia kumpulin anak-anak seperti dia, anak-anak seperti saya, bisa. Dia kumpulin, dia bikin: Hai anak-anak semuanya, kalian walaupun tanpa ada ayah, kalian bisa sukses seperti saya!” ucapnya.

“Kurang puas dia? Kurang puas dia melihat saya sudah tersiksa? Saya yang sudah terbuang?” tutupnya.