Fimela.com, Jakarta Nama Vera Lasut di industri perfilman tanah air masih sangat dikenal. Tak hanya sebagai pemeran, namun Vera Lasut juga merupakan seorang produser dan beberapa profesi di balik layar lain.
Tercatat, dirinya pernah bermain dalam film ALexandria dan Kereta Setan Manggarai. Sementara di film 9 Naga, ia bertugas sebagai editor. Lalu pada Setan Budeg, Mati Suri, Susuk Pocong, dan Perfect House, ia menjadi asisten produser dan produser.
Kini, meski masih disibukkan dengan pekerjaannya sebagai produser film, Vera Lasut selalu menyisihkan waktu untuk berkarya di bidang seni yang lain yaitu seni rupa. Ia mulai aktif melukis dan mengikuti pameran sejak tahun 2019 lalu.
Advertisement
Diketahui, Vera Lasut terlibat dalam pameran seni rupa ART-DONK yang diselenggarakan di Balai Budaya Jakarta sejak 5 Agustus hingga 9 Agustus mendatang.
Advertisement
Pamer Lukisan Karyanya
Pada kesempatan kali ini, Vera Lasut menghadirkan dua karyanya yang berjudul 'Numinous' dan 'The Puppet Master'. Karya pertama, 'Numinous' diartikannya sebagai sebuah ledakan energi transformasi jiwa.
Setiap jiwa yang ada di dunia ini pasti pada akhirnya harus kembali menemukan diri sejati mereka masing-masing, dan dimana mereka mencapai tahap transformasi ini akan membuat jiwa mereka menjadi selaras akan tujuan penciptaanya.
Sementara 'The Puppet Master' dibuat Vera Lasut untuk melambangkan cinta seorang ibu terhadap bayi yang dilahirkannya. Vera Lasut merasa bahwa cinta kasih seorang ibu terhadap anak haruslah tanpa batas, dan membiarkan anaknya tumbuh dan bebas berekspresi sesuai jiwa anak itu.
"Sebenarnya ini cinta kasih seorang ibu yang pastinya sangat menyayangi anaknya, namun berlebihan. Jadi, anaknya itu malah menjadi boneka kesayangan ibunya," katanya.
“Terkadang kita harus menyadari cinta seperti apa yang kita berikan ke anak. Kita mungkin terpikir untuk selalu memberikan yang terbaik buat mereka, tapi yang terbaik itu harus tetap membebaskan mereka untuk menjadi diri sendiri," tutur Vera Lasut.
Pameran Tunggal
Vera Lasut pun memiliki harapan besar bagi lukisan-lukisan buatannya. Ia berharap bisa menggelar pameran tunggal di masa depan. Ia berharap bisa bercerita tentang perasaan maupun kehidupan melalui media lukisan.
"Aku ke depannya mudah-mudahan bisa pameran tunggal sendiri. Yang aku harapkan dari lukisan itu aku bisa cerita tentang apa saja ke orang-orang yang melihat lukisanku di pameran. Karena lukisan itu kan bisa juga sebagai media kita menaruh cerita tentang kehidupan dan ekspresi perasaan kita," tandas Vera Lasut.
Advertisement
Sekilas Pameran ART-DONK
Vera Lasut merupakan salah satu perupa baru yang ikut berpartisipasi dalam gelaran seni rupa ART-DONK, di mana menghadirkan puluhan perupa dari enam provinsi berbeda di Pulau Jawa. Selain Vera Lasut, juga hadir Astuti Kusumo, perupa perempuan asal Yogyakarta.
Baik Astuti dan Vera Lasut cukup menarik perhatian karena keduanya membawa nilai-nilai yang menjadi concern bagi perempuan dalam lukisannya. Astuti Kusumo menghadirkan salah satu karyanya yang berjudul Srikandi Spektakuler. Ia menghadirkan sosok penari dalam karyanya yang didominasi warna hijau.
"Bagi saya sebagai perupa tidak semata mata hanya membangun jati diri semata namun sudah menjadi tanggung jawab bagi perupa dengan kemampuan daya kritisnya menumbuhkan kepekaannya dalam menyikapi segala permasalahan dalam ruang seni maupun ekosistem diluar lingkup seni itu sendiri," kata Astuti Kusumo.
Lebih lanjut Astuti Kusumo merasa kehadirannya dalam ART-DONK bersama teman teman perupa lainnya menjadi sebagai satu kehormatan dan kebanggaan untuk dapat mengapresiasikan karyanya dengan tanpa meninggalkan akar kebudayaan lokal dan tentu saja tanpa meninggalkan landasan landasan spritual dalam berkesenian seperti semangat gotong royong, saling menyangga saling sapa aruh dan sebagainya ini merupakan modal yang kuat untuk turut membangun seni di hari ini.
Sebagai perupa yang sudah banyak menggelar pameran tunggal, Astuti Kusumo berharap bersama sama para perupa yang terlibat dalam pameran ini bisa saling bersinergi dengan perupa-perupa baru demi kemajuan senirupa hari ini.