Fimela.com, Jakarta Nama Atta Halilintar kembali jadi perbincangan di media sosial, di mana ia disebut menzalimi mantan sopirnya, Arman Sam, dengan memberi gaji Rp3 juta perbulan. Menanggapi kabar tersebut, Atta pun membantah jika dirinya hanya memberi gaji dengan nominal tersebut.
"Sudah bikin klarifikasinya juga kalau enggak salah ya. Wah, enggak pernah (saya kasih) gaji 3 juta," ucap Atta Halilintar dikutip dari laman Liputan6, Minggu (6/8/2023).
Munculnya kabar tersebut pun tak kemudian membuat Atta Halilintar geram, terlebih tak ada bukti yang menunjukan dirinya menzalimi sopirnya dengan memberi gaji Rp3 juta. "Ya sudahlah enggak apa-apa. Kita lihat nanti saja," katanya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Tak Terbukti
Ya, terkait kabar dirinya hanya menggaji mantan sopir pribadinya hanya Rp3 juta hal itu pun tak terbukti. "Tidak ada buktinya juga (hanya menggaji sopir Rp3 juta)," ujarnya.
Bicara soal gajinya, Arman Sam mengatakan dirinya memang tak menerima gaji sesuai harapannya. Arman pun menyebut merasa terbebani jika orang lain menganggap dirinya memiliki gaji fantastis saat bekerja dengan Atta.
"Saat itu, saya mengajukan ke HRD gaji sebesar Rp5 juta, namun mereka mengatakan bahwa gaji sebesar itu tidak tersedia, jadi saya menerima gaji Rp4,2 juta. Namun, saya terkejut karena ada anggapan bahwa gaji saya fantastis,” ujar Arman Sam.
Dikira Bergaji Besar
Melansir pernyataan Arman Sam di tayangan YouTube Intens Investigasi, ia bercerita sempat mendapat tawaran bekerja sebagai sopir. Saat ia menyebut pernah bekerja untuk Atta, orang yang ingin mempekerjakannya pun mengurungkan niat, karena merasa tak bisa memberikan gaji besar.
"Banyak yang bertanya dan tertarik untuk bekerja sama dengan saya. Dia bertanya pekerjaan terakhir saya di mana, dan saya katakan di Pondok Indah. Saya menyebutkan bahwa saya bekerja untuk Bang Atta, dan dia terkejut, 'Waduh, saya bukan orang kaya seperti Bang Atta. Gaji bapak terlalu besar'," tutur Arman bercerita.
Advertisement
Heran
Melihat reaksi tersebut, Arman Sam mengaku heran mengapa orang lain beranggapan jika dirinya mendapat gaji yang sangat besar saat bekerja dengan Atta.
"Saya heran dari mana kesan bahwa gaji saya begitu besar, padahal sebenarnya hanya segitu," kata Arman yang kini menyambung hidup dengan berjualan kopi keliling.