Fimela.com, Jakarta Salah satu artis yang merintis dari bawah yaitu Aty Kodong. Namanya mulai dikenal dan populer setelah menjadi runner-up Dangdut Academi Indosiar. Sebelum sukses seperti sekarang ini, Aty tinggal di kampung dengan rumah yang cukup memprihatinkan.
Dinding rumah terbuat dari papan, dan atapnya bukan terbuat dari genteng pada umumnya atau asbes. Seperti banyak rumah di daerah Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, rumah orang tuanya model rumah panggung.
Setelah menjadi salah satu penyanyi dangdut populer, Aty membagun rumah yang megah dan mewah bergaya minimalis modern. Bahkan, toiletnyya terlihat unik seperti singgasana raja.
Advertisement
Berikut rumah Aty Kodong yang didhimpun dari berbagai sumber termasuk Kapanlagi dan Dream.
Advertisement
Potret rumah masa kecil Aty Kodong yang sangat memprihatinkan. Rumah panggung dengan dinding kayu yang sudah terlihat lapuk dan atap bukan dari genteng atau asbes.
Rumah Nur Aty atau lebih populer dengan Aty Kodong di dusun Tongke-tongke, Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Ia lahir 35 tahun silam di Tongke-Tongke.
Advertisement
Setelah namanya perlahan populer, pundi-pundi uang juga mulai banyak. Aty membangun hunian barunya yang mewah dan bergaya minimalis modern.
Aty Kodong di depan rumahnya yang terlihat lebih nyaman dari hunian sebelumnya. Seperti diketahui, setelah menjadi runner-up D Academy kemudian menjadi finalis di D'Academy Asia.
Advertisement
Berbeda dengan rumah dulu yang sangat sederhana, sedangkan rumah barunya terlihat lebih nyaman. Sofa empuk warna merah di ruang tamunya.
Melihat dari beberapa potretnya, furnitur rumah Aty Kodong dengan dominasi warna merah. Sedangkan besi pegangan tangga menuju lantai dua dengan cat hitam.
Advertisement