Fimela.com, Jakarta Nike Ardilla merupakan seorang penyanyi, model, dan juga pemeran Indonesia. Namanya menjadi legenda karena di puncak popularitasnya sebagai seorang artis, Nike Ardilla harus berpulang di usia yang masih muda yaitu 19 tahun.
Sebagaimana diketahui, Nike Ardilla meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Ketika itu, mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung.
Pelantun tembang hits 'Bintang Kehidupan' tersebut masih sangat dikenal dan dikenang sampai saat ini, kurang lebih 29 tahun sejak hari duka bagi dunia musik Indonesia sekaligus penggemarnya.
Advertisement
Kepergiannya pun meninggalkan kepingan-kepingan fakta yang bermunculan. Beberapa fakta sudah menjadi rahasia umum, namun beberapa lainnya hanya diketahui orang-orang dekatnya. Berikut adalah serba-serbi Nike Ardilla yang diambil dari berbagai sumber.
Advertisement
Bakat Seni Sejak Kecil
Bakat menyanyi Nike Ardilla sudah ada sejak usianya masih 5 tahun. Di usia tersebut, Nike juga sudah berani tampil menyanyi saat ada acara keluarga di rumahnya. Nike kecil memang aktif dengan kegiatan-kegiatan seni.
Niatnya menekuni dunia tarik suara semakin serius setelah ia berhasil menjadi Juara Harapan I dalam ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung pada tahun 1985, saat masih berusia 10 tahun.
Gonta-Ganti Nama Panggung
Nike Ardilla pernah bergonta-ganti nama panggung. Ia yang pada saat itu masih berstatus pelajar kelas 5 sekolah dasar sudah diminta untuk tampil di panggung-panggung pertunjukan musik rock, dengan menggunakan nama panggung Nike Astrina.
Kemudian Nike yang berhasil merilis album debut Seberkas Sinar diproduseri oleh Deddy Dores, berganti namanya. Dalam album ini, nama Nike yang sebelumnya Nike Astrina diganti menjadi Nike AR, singkatan dari Astrina dan Ratnadilla. Namun, penggunaan nama inipun tidak terlalu lama, dan akhirnya diganti lagi menjadi Nike Ardilla.
Advertisement
Kebiasaan Manggung
Dari kesaksian sabahatnya, Nike Ardilla memang dikenal sebagai seorang yang baik, ceria, rendah hati, dan kerap menolong sesama. Ia juga memiliki pergaulan yang sangat luas. Hal itu juga menjadi kesaksian Inka Christie, lady rocker yang merupakan teman sekolah dan menjadi sahabat sampai besar.
Dan satu lagi kebiasaan Nike Ardilla kala manggung yang diungkap oleh Inka Christie adalah suka bawa camilan. "Mau show kemana pun camilan itu selalu ada. Meski mau check sound, mau ketemu panitia dan sebagainya, selalu bawa camilan," imbuhnya.
Film dan Televisi
Tak hanya berhasil dalam dunia tarik suara, namun Nike Ardilla juga dikagumi dalam bermacam perannya di film layar lebar maupun serial televisi. Beberapa judul film bahkan menjadi box office seperti Lupus IV: Anak Mami Sudah Besar, Olga dan Sepatu Roda, Si Kabayan dan Anak Jin, dan Si Kabayan Saba Metropolitan.
Dominasinya di industri entertainment juga terlihat ketika dirinya kerap menjadi pemeran utama dalam serial televisi. Tercatat ia pernah menjadi pemeran utama dalam judul Bunga Kampus, Noné, Warisan Darah Biru I, dan lainnya.
Advertisement
Polemik Kecelakaan Maut
Selama 3 bulan berturut-turut, meninggalnya Nike Ardilla menjadi pembahasan media pada saat itu. Wajar saja, karena Nike meninggal saat ada di puncak popularitas. Ia meninggal pada 19 Maret 1995 di usia 19 tahun.
Ketika itu, mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK yang dikendarainya menabrak pagar beton bak sampah di Jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung. Kejadian besar tersebut menuai polemik. Beberapa orang bahkan berspekulasi, juga ada yang mengemukakan teori konspirasi.
Namun, menurut kesaksian sang manajer, Sofiatun yang berada satu mobil dengannya, Nike saat itu baru pulang dari diskotik. Tetapi ia menampik Nike mabuk karena hanya meminum jus jeruk. Menurut kesaksiannya, Nike memang tak mengenakan sabuk pengaman saat kejadian.
NAFC
Semenjak kesuksesan album pertama dan kedua, Nike Ardilla memiliki fans club dengan nama Nike Ardilla Fans Club (NAFC). Kesetiaan dan kekompakan klub penggemar ini masih kuat sampai sekarang.
NAFC juga melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike.
Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Semua barang-barang Nike Ardilla tersimpan di sana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike.
Advertisement
Darah Biru
Nike Ardilla memiliki nama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi. Dari namanya, sudah bisa dilihat bahwa latar belakang Nike bukan berasal dari keluarga biasa. Raden Rara merupakan nama bangsawan.
Menilik Wikipedia, sang ayah bernama Raden Edi Kusnadi dan ibunya adalah Nining Ningsihrat. Sementara kakak-kakak laki-lakinya juga menyandang nama Raden yaitu Raden Deden Soni dan Raden Alan Yudi.
Kerajaan Sunda
Dikutip dari Media Indonesia saat berbincang dengan Humas Nike Ardilla Fans Club (NAFC), bahwa Nike Ardila merupakan keturunan dari Kerajaan Galuh, sebuah kerajaan Sunda di waktu lampau. Kerajaan ini berpusat di Ciamis.
Darah biru bangsawan mengalir langsung dari sang ayah, Raden Edi Kusnadi Natabrata. Buyut Nike Ardilla, Raden Natabrata merupakan anak dari Kepala Wilayah Kerajaan Galuh bagian Imbanagara yaitu Raden Gandar Kartabrata.
Ia merupakan keturunan langsung Bupati ke-16 Galuh yang berpusat di Imbanagara, Ciamis yaitu Kanjeng Raden Tumenggung Wiradikusuma (Bupati Galuh Ciamis 1815-1819) dari istri Nyi Raden Ayu Natakomala.
Advertisement
Perempuan Paling Berpengaruh di Indonesia
Nike Ardilla menduduki peringkat 4 dari 100 perempuan Indonesia yang paling berpengaruh berdasarkan buku 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Indonesia. Nike dianggap penyanyi perempuan paling berpengaruh dari banyak sisi hidupnya.
Penghargaan
Sebuah penghargaan bergengsi juga didapatkan oleh Nike Ardilla yaitu penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI. Namanya bersanding dengan Gombloh, Titiek Puspa, Anggun, Iwan Fals, Ebiet G. Ade, Titiek Sandhora, Deddy Dores, Broery Marantika, Rhoma Irama.
Advertisement
Dibuat Serial
Sekian lama setelah meninggalnya, Kisah Nike Ardilla pun dibuat series yang berjudul Nike Ardilla The Series. Serial yang memulai proses syuting pada 13 Juni 2023 dibintangi oleh Zoe Abbas Jackson sebagai tokoh utama pada series ini yaitu Nike Ardilla.
Selain itu, ada pula Endhita, Indra Brasco, Keisya Alvaro, Kanzia Zhavierra, dan Lutfi Aulia, yang terlibat dalam produksi serial tersebut.