Raih Golden Buzzer di America's Got Talent, Ini Cerita Putri Ariani Mengalami Kebutaan Total

10 Potret Gaya Putri Ariani, Penyanyi Tunanetra Asal Jogja yang Sukses Raih Golden Buzzer America’s Got Talent 2023 — Tidak hanya sukses mendapat standing applause dari penonton, Putri juga sukses buat pukau para juri yang terdiri dari supermodel Heidi Klum, Howie Mandel, Sofia Vergara, dan produser musik Simon Cowell.

Fimela.com, Jakarta Putri Ariani jadi pusat perhatian publik lantaran penampilannya memukau di America's Got Talent 2023. Namanya makin jadi buah bibir publik meskipun ia seorang difabel. Seperti diketahui, perempuan berusia 17 tahun ini merupakan penyandang tunanetra.

Putri lahir di saat sang ibu mengalami plasenta previa selama kehamilan. Setelah lahir di usia prematur, pengelihatannya mengalami gangguan karena menderita Retina of Prematur.

"Putri kan lahirnya prematur, jadi Putri lahir saat usia kandungan 6 bulan 18 hari. Akhirnya masuk inkubator. Tiga bulan di inkubator, sudah jadi kayak home stay gitu. Tiga bulan di inkubator setelah keluar tuh 'Oh ini kayaknya ada katarak nih', dokter bilang 'Ini kayaknya ada katarak'. Akhirnya dibawa ke Singapura, pas dibawa ke sana 'Ini sudah telat'," tutur Putri Ariani di dalam acara FYP.

TERKAIT: Sosok Putri Ariani, Penyanyi Berbakat yang Disebut sebagai Cucu Habibie

TERKAIT: Putri Ariani Rilis Album Baru Eksklusif di AS, Kolaborasi Istimewa Bareng Sang Adik

Candaan

Tidak ada ekspresi kesedihan saat Putri Ariani menceritakan kisahnya. Bahkan ia sempat melemparkan candaan dengan gaya bicara orang Betawi. "Yah, padahal baru keluar ya, gimana telatnya, kan baru keluar ya," ucapnya.

Raffi pun tampak kagum dengan Putri saat menghadapi masalah tersebut. "Putri tuh kayaknya menghadapi ini dengan senyum," ucap Raffi Ahmad. "Ini sebenarnya bakat yang terpendam nih melawak sebenarnya. Kata dokter 'Ini telat nih'. Harusnya dari beberapa hari yang lalu. Tapi kan ini baru keluar beneran (dari inkubator)," canda Putri.

Tunanetra Total

Putri Ariani sempat melakukan operasi di Singapura pada mata sebelah kanannya. Namun sepertinya hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

"Jadi pas keluar itu langsung dibawa ke Singapura pas dicek katanya sudah telat tapi masih ada probability, yang sebelah kanan dioperasi karena probability-nya ada 50 persen. Sekarang totally, zero," ungkapnya.