Fimela.com, Jakarta Nama Unang pernah sangat populer lewat grup lawak Bagito bersama kedua temannya, Miing dan Didin. Lama tak terdengar kabarnya, Unang membawa cerita miris yang dibagikannya kepada khalayak melalui podcast di kanal YouTube Kasisolusi.
Sebuah perjalanan hidup yang penuh manis pahitnya, ia kemukakan kala menjadi bintang tamu dalam podcast tersebut. Salah satu kisahnya adalah ketika ia memilih poligami hingga keterpurukannya usai pernikahan kedua.
"Pada saat yang terpuruk, memang enggak punya apa-apa pada saat itu. Secara materi yang betul-betul kosong sama sekali, udah enggak ada kendaraan, enggak ada rumah pada saat sama (istri) yang kedua," kata Unang, baru-baru ini.
Advertisement
Advertisement
Mulai dari Nol
Unang mengatakan bahwa kala itu, seluruh aset yang ia miliki, Unang serahkan kepada anak-anaknya dari pernikahan pertama. Hal itu dilakukan demi memulai kehidupan baru bersama istri kedua.
"Saat saya sama yang pertama, aset-aset yang saya punya itu saya berikan ke anak saya dari yang pertama. Jadi sama yang kedua mulai dari nol," ucap Unang Bagito.
Ngontrak Gudang
Karena semua aset sudah diberikan kepada anak-anaknya dari istri pertama, maka kondisi keuangan Unang bersama istri keduanya pun pas-pasan. Bahkan, untuk tempat tinggal mereka harus mengontrak sebuah gudang.
Sementara itu, kehidupan rumah tangganya bersama istri kedua pun tak bisa dipertahankan akhirnya. Unang dan istri kedua berpisah kala kondisi ekonomi berada pada titik terandah.
"Ketika saya berjuang untuk menyiasati hidup susah, dan istri (kedua) datang meminta untuk pisah, jadi saya berikan dia punya keinginan. Saat itu, saya ngontrak. Gudang yang saya kontrak, hidup sama anak laki-laki dua," sambungnya.
Advertisement
Bandingkan dengan Kondisi Sebelumnya
Sebagaimana diketahui, Unang Bagito tak hanya dikenal di dunia lawak saja, tetapi dirinya juga penyiar radio, yang juga merambah ke dunia peran. Dengan ragam profesi yang ditekuni, otomatis berpengaruh pada kondisi finansialnya.
"Dulu aset saya itu beli rumah, beli tanah, beli rumah kontrakan, kendaraan mewah. Itu terjadi dari orang yang kere gitu, Allah berikan anugerah yang begitu luar biasa pada saat itu," ujarnya.
Jauh dari Agama
Namun, sebagaimana manusia pada umumnya, ketika harta ada di genggaman, mereka terkadang lupa bahwa ada Sang Maha Pemberi Rezeki yang menitipkannya. Unang pun akhirnya merasa demikian.
Kala dirinya berada di puncak karier, Unang tidak lekat dengan agama dan merasa dirinya tidak bersyukur. Ia pun merasa kemerosotan hidup yang pernah dirasakan adalah salah satu teguran.
Kini, Unang telah kembali membina rumah tangga bersama istri pertama dan lebih mendekatkan diri kepada agama. "Sekarang pada saat kita merasakan itu, oh iya ternyata dengan kita bersyukur dan ingat pada Allah, mungkin Allah jaga itu (kemewahan)," papar Unang.