Fimela.com, Jakarta Presenter Gilang Dirga menyampaikan kesannya didaulat sebagai pemeran utama film berjudul Star Syndrome. Ia menganggap keterlibatannya di film tersebut menjadi salah satu acuan untuk dirinya berintropeksi diri atas segala pencapaian yang sudah diraihnya saat ini.
Hal tersebut disampaikan suami Adiezty Fersa itu saat gala premier film Star Syndrome di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini. Sesuai dengan cerita yang diangkat, film Star Syndrome mengingatkannya untuk tak terlalu jumawa atas popularitas yang dimilikinya saat ini sebagai publik figur.
"Ini film untuk mengingatkan gue dan kita semua. Kalau sudah di atas jangan lupa sama siapa yang dulu bareng kita pas berjuang," ujar Gilang Dirga.
Advertisement
"Iyaa ini sangat relate dengan kehidupan gue yang sekarang. Gue dulu pernah ngalamin star syndrome, dan ya seperti yang ada di film ini," sambugnya kemudian.
BACA JUGA
Advertisement
Jadi Pengingat
Dalam film produksi Mahakarya Pictures tersebut, Gilang Dirga memerankan karakter bernama Jay, vokalis grup band yang pernah terkenal dan sedang berjuang untuk mengembalikan masa kejayaannya. Namun, hal itu nyatanya tak semudah seperti yang dibayangkan karena adanya pergeseran zaman sehingga menuntut setiap orang untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
"Film ini mengingatkan kita bahwa zaman selalu berubah dan kita harus beradaptasi. Cara "baru" akan menjadi "lama" dalam waktu lebih cepat dari yang kita bayangkan. Semoga menginspirasi dan menghibur," timpal Dendi selaku produser film.
Tontonan Bermanfaat
Selain Gilang Dirga, film yang tayang di bioskop mulai 8 Juni 2023 mendatang itu juga melibatkan sejumlah nama lain seperti Kezia Aletheia, Tanta Ginting, Tissa Biani, Tora Sudiro, Maisha Kanna, Aryo Wahab, dan Sinta Nursanti. Selain itu, karena berlatar belakang hiruk pikuk di industri musik, Soleh Solihun yang bertindak sebagai sutradara juga melibatkan beberapa musisi untuk adegan film serta original soundtrack-nya.
Meski dibalut unsur komedi, Soleh Solihun berharap filmnya itu bisa memberikan manfaat untuk banyak orang agar tak terlena dengan apa yang diraihnya saat ini.
"Setiap orang punya perjalanan karir berbeda, setiap orang punya titik puncak dan turunan, sekarang bagaimana menghadapi turunan di profesi tersebut, ya ada di film ini," kata Soleh Solihun.
"Mudah-mudahan Star Syndrome jadi tontonan menghibur, menginspirasi juga dan memberi manfaat buat 113 menit di Star Syndrome," tutupnya kemudian.