Fimela.com, Jakarta Di luar profesinya sebagai pesulap, Rhomedal Aquino ternyata juga menggeluti dunia bisnis. Baginya, berbisnis merupakan passion lain di samping kesibukannya di dunia entertainment. Bahkan, hal itu sudah dijalaninya sekitar 10 tahun belakangan.
Layaknya seseorang memulai bisnis, pria 33 tahun itu juga sempat mengalami jatuh bangun dalam perjalanannya. Sebelum menduduki jabatan tinggi di salah satu perusahaan advertising saat ini, ia sempat menjajal beberapa lini bisnis untuk memperkaya pengalamannya.
"Saya 10 tahun di bisnis. Aku jatuh bangun dari IT dulu, jatuh, terus beranjak lagi ke rokok elektrik, baru di sini (advertisement)," kata Rhomedal di hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Dapat Serunya
Meski sempat mengalami pasang surut, namun Rhomedal menilai hal itu merupakan dinamika wajar yang dialami seseorang ketika berbisnis. Yang terpenting bagaimana mencari jalan keluar agar bisnis yang dijalaninya bisa keluar dari masa sulit.
"Pasti pernah (mengalami pasang-surut) dan setiap masalah hadapinnya berbeda-beda, tapi pasti ada obatnya setiap masalah. Buat saya prinsipnya di bisnis sama, tantangannya banyak, ya serunya beda, kalau ada di posisi tertekan harus ngapain," tuturnya.
"Bisnis buat saya adalah papan catur yang nggak ada habisnya, jadi menikmati. Mungkin ada yang punya mimpi pensiun dan menikmati hidup, tapi buat saya semua pekerjaan bisa dicintai dan ketika bekerja adalah kenikmatan, enjoy banget ketika masuk bisnis," tambahnya.
Berinovasi
Selain menikmati setiap prosesnya, hal lain yang tak kalah penting menurut Rhomedal adalah tak henti untuk terus berinovasi. Seperti yang ia lakukan bersama perusahaannya dengan meluncurkan 3D Robotic Videotron di tengah kota DKI Jakarta.
Menurut Rhomedal, 3D Robotic Videotron seperti yang dipamerkan di pusat kota Jakarta itu hanya ada tiga di dunia, yaitu ada Malaysia, Korea Selatan, dan Indonesia. Yang membedakan, dari robotic videotron biasa yaitu adanya robotic pixel yang bisa maju mundur, sehingga bisa menimbulkan efek 3D.
"Ini menjadi sebuah inovasi yang bisa dibanggakan oleh Indonesia, tentunya akan sangat bermanfaat juga untuk penyampaian informasi dan edukasi bagi masyarakat," kata Rhomedal.