Fimela.com, Jakarta Sebuah lagu balada berjudul 'Menjelang Pagi' menjadi amunisi anyar bagi Fatin di industri musik tanah air. Lagu ini sudah bisa dinikmati di semua digital streaming platform pada 5 Mei 2023.
Di single terbarunya ini, Fatin bertutur tentang kisah pribadinya, dimana hubungan asmara dengan sang kekasih kandas. Alhasil, gundahnya hati membuatnya tak bisa memejamkan mata, sampai menjelang pagi.
Dalam 'Menjelang Pagi', Fatin melagukan duka, amarah, dan penyesalan yang dalam. Semua rasa itu kemudian dirangkum oleh Fatin ke dalam lagu anyarnya. Tak heran ketika lagu ini menjadi sangat personal baginya.
Advertisement
"Lagu 'Menjelang Pagi' ini adalah apa yang seketika terjadi ketika pasangan memutuskan untuk berpisah jalan, dan perpisahan tersebut biasanya terjadi di jam 12 malam atau jam 1 pagi atau semacamnya. Secara pribadi, aku selalu memberikan diri aku waktu untuk sepenuhnya menyerapi kesedihan aku setelah berpisah dengan pasangan - bahkan bila itu artinya kepedihan itu membuat aku terus terjaga hingga esok paginya," kata Fatin dalam rilis yang diterima Fimela.
Advertisement
Paling Melankolis
Di lagu ini memang terasa sekali kepedihan yang kemudian menjadi ekspresi dan inspirasi dalam lirik dan musiknya. Karenanya, tak berlebihan ketika 'Menjelang Pagi' bisa disebut sebagai karya Fatin yang paling melankolis.
Fatin menambahkan jika intisari darinarasi lagu tersebut berakar dari sebuah deep talk yang kerap kali dilakukan oleh dua manusiayang sedang menjalin romansa, percakapan yang, sayangnya, malah berujung ke perpisahan.
"Rasa lara yang dituangkannya dalam lagu ini adalah seratus persen berasal dari diri aku sendiri," lanjutnya yang juga sudah mempersiapkan video musiknya di YouTube.
Vibe yang Sedih
Fatin menciptakan lagu ini bersama Nadya Fatira, dan lagu ini cukup personal bagi Fatin, dan sudah sejak lama Fatin mendambakan untuk bisa bekerjasama dengan sosok yang juga temannya tersebut.
"Dalam percakapan aku bersama produserku, Nadya Fatira, aku ingin lagu 'Menjelang Pagi' ini bisa langsung menciptakan vibe yang sedih, namun, at the same time, menorehkan secercah rasa amarah juga. Aku melihat masih belum banyak lagu cinta di luar sana yang juga mengeksplorasi perasaan syok seseorang ketika harus berpisah di waktu yang sama sekali tidak disangka," paparnya.
Pun demikian, Fatin berharap agar para pendengar dan pencinta musik Indonesia di luar sana tidak ikut tenggelam dalam ekspresi pilunya. "Justru aku malah berharap tidak ada seorang pun yang melalui apa yang lagu ini kisahkan," ujar Fatin.
"Karena, pada akhirnya, tidak ada perpisahan yang tidak pernah menyisakan kepahitan. Selalu ada kesedihan dan kekesalan, padahal deep down kita selalu berharap bahwa kita bisa hidup berbahagia hingga selama-lamanya. Di satu sisi, aku selalu bertanya-tanya kenapa perpisahan harus ada di dunia. Tapi, di sisi lain, kepahitan tersebut pasti akan kita rasakan sebagai manusia, siapa pun diri kita dan di mana pun kita berada," tandasnya.