Fimela.com, Jakarta Raisa baru saja menggelar konser tunggalnya di Gelora Bung Karno, Senayan pada hari Sabtu (25/2/2023) lalu. Salah satu momen yang menari perhatian adalah ketika Raisa menangis di atas panggung saat mendengar suara sang putri, yang mengirimkan pesan manis nan hangat untuknya.
Baru-baru ini lewat unggahan di Instagram, Raisa mengutarakan alasan mengapa dirinya menangis haru di atas panggung. Bukan tanpa alasan, ternyata di balik penampilannya yang menawan di atas panggung, penyanyi 32 tahun itu menyimpan kegalauan besar, di mana putrinya tengah terbaring di rumah sakit.
"Ada alasan dibalik reaksi emosionalku di momen ini. Walau aku yakin, tanpa kejadian-kejadian ini pun, aku akan tetap nangis," kata Raisa membuka cerita.
Advertisement
"H-2 #RaisaGBK2023 Zalina harus masuk rumah sakit setelah batuk sesaknya tidak membaik selama seminggu, disertai juga dengan demam tinggi yang konstan 2 hari sebelumnya," tutur Raisa menceritakan kondisi sang putri yang tidak baik-baik saja.
Advertisement
Stres dan Terpukul
Selain sang putri yang sakit, Raisa juga merasa stres dan terpukul karena ia harus mengubur keinginan menciptakan momen bersama Zalina dan Hamish di panggung konsernya. Tak hanya itu, sebagai seorang ibu, Raisa juga ingin memberikan pengalaman berbeda untuk Zalina, juga merasakan kebahagiaan yang sama dengannya.
"Aku terpukul banget krn selain stress konser dan seminggu ga tidur ngurusin anak sakit, aku juga harus merelakan momen Zalina yang sudah excited nonton konser dengan membawa lightstick dan baju Juni goods juniornya,"tutur Raisa.
"When I tell you she is my bestie, I really mean it. Selayaknya dgn teman terdekat, aku pengen ngajak dia jalan-jalan di panggung, memukau dia dengan visual-visual warna-warni dan yang jelas pengen punya foto bareng Zawi & @hamishdw dengan background GBK untuk diabadikan sampai nanti," jelas Raisa yang harus merelakan salah satu rencananya.
Sempat Temani Zalina di Rumah Sakit
Tak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain menerima keadaan dan menjalaninya dengan tabah, di tengah berbagai persiapan konser yang harus ia jalani. Raisa pun harus merelakan salah satu momen gladiresik dan memilih untuk menemani sang putri yang begitu dicintainya.
"Tapi ya ini harus dijalanin, jadi aku temenin dia di RS di hari pertama gladiresik konser, di mana aku juga harus kehilangan moment menginjakkan kaki pertama kali di panggung bersama musisi-musisi sahabatku, melihat ekspresi mereka, dan berbagi excitement pastinya," kata Raisa.
Advertisement
Berkecamuk
Di tengah momen penting dalam hidup dan mimpinya, Raisa harus merasakan kecamuk dalam dada. Ya, ada tanggung jawab seorang ibu yang harus diemban di tengah mimpi besarnya. Meski berat, pada akhirnya Raisa berhasil melewati semua dengan indah.
"Berkecamuk rasa di dalam dadaku, aku harus melakukan apa yang harus dilakukan seorang Ibu, dan kemudian harus melakukan apa yang selayaknya seorang professional lakukan. Berat rasanya, makanya pecah tangisku disaat mendengar suara kecilnya, inspirasiku, gadisku yang pengertian dan sabar, meminjamkan orang ternyaman untuk mewujudkan mimpinya, menunaikan tugasnya dan menghibur penontonnya, sambil terbaring di rumah sakit," tutur Raisa mengungkap bagaimana ia bisa melewati semua juga karena pengertian dari Zalina yang tengah sakit.
Ungkapan Cinta
Setiap orang memang memiliki kisah dan perjuangan yang berbeda-beda, dan Raisa menerima semuanya skenario yang Tunah berikan sebagai bentuk cinta untuknya.
"Itulah skenario Allah sayang, kisah cinta itu macam2 bentuknya, dan malam itu kukuhlah cerita kita menggenangi puluhan ribu pasang mata. Mama sayang Zalina sekulkas ❤️," tutup Raisa.